Foto: Ancaman Perang Besar di Timur Tengah, Amerika vs Iran
Jumat pekan lalu menjadi hari berkabung nasional bagi penduduk Iran. Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Penjaga Revolusioner Negeri Para Mullah itu tewas saat berada di Irak. Serangan udara Amerika Serikat ke Baghdad menjadi penyebabnya. Ancaman perang pun muncul di Timur Tengah.
Departemen Pertahanan Amerika dalam situs defense.gov, menyatakan serangan udara tersebut atas perintah Presiden Amerika Donald Trump untuk melindungi personil tentaranya di luar negeri. Soleimani dituding sebagai pemimpin pasukan organisasi teroris Islam.
“Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat dan anggota pasukan Amerika serta koalisinya di Irak dan sekitarnya,” demikian Departemen Pertahanan Amerika menyampaikan argumentasinya.
(Baca: Konflik AS-Iran Dikhawatirkan Ganggu Ekspor RI ke Timur Tengah)
Pria berusia 62 tahun itu disebut merancang serangan ke markas pasukan koalisi di Irak dalam beberapa bulan terakhir. Termasuk dalam serentetan tersebut serangan pada 27 Desember 2019 yang menjadi insiden puncak atas tewasnya personel tentara Amerika maupun Irak. Soleimani juga menyetujui serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika di Baghdad pada pekan lalu.
Independent.co.uk melaporkan bahwa Soleimani merupakan komandan paling terkenal dan ditakuti sejak Amerika memimpin invasi ke Irak pada 2003. Ia memimpin pasukan yang membantu Presiden Suriah Bashar Assad melawan pemberontak dan ISIS. Soleimani sempat selamat dari upaya pembunuhan oleh agen-agen Barat, Israel, dan negara-negara Arab selama dua dekade terakhir.
(Baca: Hubungan AS-Iran Memanas, Investor Mulai Meninggalkan Saham)
Atas insiden di Baghdad tadi, Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah akan membalasnya. “Pengorbanan Soleimani akan membuat Iran semakin mantap melawan ekspansi Amerika dan melindungi nilai-nilai Islam kami,” kata Rouhani.
Associated Press menyebutkan kematian Soleimani sebagai insiden terbaru dari serangkaian peristiwa yang dipicu oleh keputusan Trump untuk menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara adidaya di dunia. Perselisihan Iran-Amerika sudah berlangsung lama sejak Revolusi Islam pada 1979.
ANTARA FOTO/REUTERS/Alaa al-Marjani
Pelayat menghadiri upacara pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds dari Garda Revolusioner. dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Kuil Suci Imam Ali di Najaf, Irak, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Alaa al-Marjani
Pelayat menghadiri upacara pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds dari Garda Revolusioner. dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Kuil Suci Imam Ali di Najaf, Irak, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency)
AWW Warga Iran mengangkat peti jenazah Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di bandara internasional Ahvaz, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency)
Warga menghadiri prosesi pemakaman bagi Mayor Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di bandara internasional Ahvaz, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee
Demonstran membakar bendera Amerika Serikat, Israel dan Inggris saat aksi protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas saat serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, Jumat (3/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency)
Warga menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Chris Helgre
Seorang demonstran membawa papan tanda menyeru Kanada untuk menarik pasukannya dari Timur Tengah, saat aksi protes menentang perang di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran, di depan konsulat AS di Toronto, Ontario, Kanada, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Jan Wolfe
Pengunjuk rasa anti perang berkumpul dekat Hotel Internasional Trump untuk mengutuk serangan udara Amerika Serikat yang menewaskan komandan militer Iran Qaseem Soleimani, di Washington, Amerika Serikat, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake
Penerjun payung Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dari Batalion 2, Resimen Infantri Parasut ke-504, Tim Tempur Brigade 1, Divisi Lintas Udara ke-82, bersiap untuk keberangkatan ke Timur Tengah dari Fort Bragg, North Carolina. Amerika Serikat, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/U.S. Army/Spc. Hubert Delany III/Handout /ama.dj
T. Penerjun payung Angkatan Bersenjata Amerika Serikat ditugaskan pada Tim Tempur Brigade 1, Divisi Lintas Udara ke-82 bersiap untuk naik pesawat yang menuju wilayah operasi Komando Pusat AS dari Fort Bragg, North Carolina, AS, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier al-Sudani
Para pelayat menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, komandan pasukan elite Quds Pengawal Revolusi, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang terbunuh dalam sebuah serangan udara di bandara Baghdad, Baghdad, Irak, Sabtu (4/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/U.S. Marine Corps/Sgt. Kyle C. Talbot
Seorang Marinir Amerika Serikat dengan 2nd Battalion, 7th Marines, ditugaskan ke Komando Pusat Satgas Respon Krisis Khusus Laut Udara Darat (SPMAGTF-CR-CC) 19.2, mengawasi pasukannya saat ia mengawasi keamanan di kompleks kedubes Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee
Demonstran berseru saat memprotes pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kapal Pasukan elit Quds, dan komandan millisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, Jumat (3/1/2020).