RI Pertimbangkan Melanjutkan Ekspor Gas ke Singapura Setelah 2023

Image title
9 Juli 2021, 15:33
ekspor gas, singapura
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi, instalasi jaringan pipa gas.

Pemerintah tengah membahas peluang untuk melanjutkan ekspor gas bumi ke Singapura setelah perjanjian jual beli gas (PJBG) berakhir pada 2023. Menurut SKK Migas, Negeri Singa masih berharap dapat terus mengimpor gas dari Indonesia yang selama ini alokasinya berasal dari Blok Corridor dan Blok Jabung.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengatakan keputusan untuk perpanjangan ekspor gas ke Singapura masih didiskusikan dengan memastikan kebutuhan gas dalam negeri tercukupi.

Apalagi, pemerintah juga telah menerbitkan aturan terkait pemberlakukan harga gas khusus industri sebesar US$ 6 per MMBTU. "Sampai saat ini mereka masih minta perpanjangan atas PJBG yang akan habis pada 2023 dan masih dalam pembahasan," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (9/7).

Menurut Arief jika nantinya kebutuhan gas domestik sudah terpenuhi, maka perpanjangan kontrak jual beli gas ke Singapura akan dipertimbangkan. Pasalnya harga jual gas ke Singapura cukup bagus untuk penerimaan negara.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya berniat untuk menghentikan pengiriman pasokan gas bumi ke Singapura setelah kontraknya berakhir pada tahun 2023. Hal ini dilakukan guna menggenjot pemanfaatan pasokan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri.

‎"Gas masih banyak di Sumatera, pasokan ke Singapura berakhir 2023 akan kami tarik ke dalam negeri," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif medio akhir 2019 lalu.

Ia menjelaskan, gas yang semula dipasok ke Singapura akan dialirkan melalui pipa Duri-Dumai‎ ke seluruh Sumatera. Pengaliran gas kemudian akan dilanjutkan ke seluruh pulau Jawa

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...