Mal Sempat Ramai, Epidemiolog Ingatkan Covid-19 di Jakarta Masih Rawan
Pengunjung sejumlah mal di Jakarta sempat ramai pada hari libur peringatan HUT Kemerdekaan RI, Selasa (17/8). Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman pun mengingatkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta belum terkendali.
"Situasi Jakarta memang sudah membaik, tapi belum dalam level terkendali. Belum ada perbaikan, masih ada dan kerawanan tinggi," kata Dicky kepada Katadata, Rabu (18/8).
Menurutnya, Jakarta dikelilingi wilayah yang belum terkendali kasusnya. Selain itu, Dicky menilai angka kematian akibat Covid-19 masih terbilang tinggi. Kondisi tersebut menandakan masih banyak kasus corona yang belum dan terlambat terdeteksi.
Semestinya, masyarakat diarahkan untuk berbelanja secara daring. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat.
Dicky pun mengusulkan untuk membatasi pengunjung mal berdasarkan domisili yang sewilayah. "Kalau mal di Jakarta Selatan, ya pengunjungnya juga dari Jakarta Selatan, bukan dari daerah lain," ujar dia.
Ia mengingatkan, vaksinasi Covid-19 tidak menjamin seseorang mendapatkan proteksi utuh dari virus corona. Untuk itu, setiap orang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19. "Ini harus disadari," katanya.
Sementara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih berharap kesehatan menjadi prioritas utama. "Meski kita tahu perlu ada keseimbangan, tapi prioritas kesehatan penting," katanya.
Untuk itu, pengetatan mobilitas perlu diperkuat. Sebab, pembatasan mobilitas menjadi cara ampuh untuk mencegah penularan virus corona. Terlebih, pencegahan penularan menjadi hal penting. Upaya pencegahan pun perlu dilakukan secara terus menerus.
Dengan langkah tersebut, sumber persoalan Covid-19 bisa dicegah. "Kalau sumber masalah penularan tidak dibendung, akan menggangu semua tataran sosial," ujar dia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus corona di DKI Jakarta pada Rabu 18 Agustus mencapai 1.029 kasus. Adapun, jumlah pasien sembuh pada hari ini mencapai 897 orang serta kematian 13 orang. Simak databoks berikut:
Angka tambahan kasus hingga kematian telah menurun. Meski begitu, angka penularan yang tinggi masih terjadi di sekitar Jakarta, seperti Jawa Barat. Total tambahan kasus Covid-19 di Jawa Barat mencapai 1.377 kasus. Sementara, kasus meninggal mencapai 48 kasus.
Secara nasional, kenaikan kasus Covid-19 sebesar 15.768 pada Rabu. Kenaikan jumlah pasien ini merupakan yang terendah sejak 23 Juni 2021 yakni 15.308 kasus baru.
Sedangkan angka kasus kematian yang dilaporkan mencapai 1.128 orang atau terendah dalam satu bulan terakhir. Meski demikian, beberapa daerah masih mencatatkan angka kematian di atas 100 orang.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan