SKK Migas: Pandemi Gerus Produksi 20 Ribu Barel, Investasi Turun 27%
SKK Migas menyampaikan pandemi Covid-19 telah menggerus investasi migas di Indonesia sekitar 27%. Tak hanya itu, produksi migas juga turut turun hingga sebesar 20 ribu barel per hari (bph).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pandemi Covid-19 telah berdampak pada turunnya capaian lifting migas sebesar 20 ribu bph tahun ini. Sementara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021, lifting migas ditetapkan sebesar 705 ribu barel per hari.
"Karena adanya pandemi ini kita kehilangan sekitar 20 ribu barel per hari, jadi tentu ini membuat tugas kita lebih berat," katanya dalam Acara IPA Convex 2021, Rabu (1/9).
Untuk itu, perlu kerja keras guna meningkatkan rencana jangka panjang sektor ini. Adapun guna menggenjot iklim investasi di Indonesia, SKK Migas bersama Kementerian Keuangan telah mengupayakan berbagai hal agar membuat investasi meningkat.
Adapun guna mengejar target produksi minyak 1 juta barel, SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 616 sumur tahun 2021. SKK Migas juga mengupayakan monetisasi lanjutan dari potensi blok eksplorasi dan area terbuka.
"Jadi komersialisasi ini khususnya untuk potensi yang ada harus bisa dilakukan untuk mengundang investasi di Industri ini. Khususnya di Indonesia dan kita juga butuh pendukung sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya," katanya.