Harga Batu Bara US$ 240, PLN Ingatkan Komitmen DMO Perusahaan Tambang
Harga batu bara yang terus melambung tinggi membuat PLN khawatir dengan potensi kelangkaan komoditas ini di dalam negeri. Menurut pantauan Katadata.co.id, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) telah berada di level US$ 240 per ton pada Senin (4/10).
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi berharap produsen batu bara berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligations (DMO) batu bara, sekalipun harga harga jualnya dipatok maksimal US$ 70 per ton.
"Kami tergantung pemerintah. Hal-hal seperti ini tidak sepenuhnya dapat dikontrol PLN, seperti yang sudah dialami di 2021 ini bagaimana kita diatur pemerintah terkait DMO," ujarnya dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (5/10).
Namun, ia berharap produsen batu bara dalam negeri patuh akan komitmen DMO. Mengingat peran listrik cukup vital. Sehingga kebutuhan batu bara untuk domestik harus diutamakan.
"Jangan sampai dengan harganya tinggi di luar negeri batu bara yang kita punyai seluruhnya terkepsor ke luar negeri. Tetapi didahulukan dulu di dalam negeri," katanya. Simak kinerja ekspor batu bara Indonesia hingga 2020 pada databoks berikut:
Meski demikian pemerintah sepertinya cukup tegas dalam menegakkan aturan terkait DMO batu bara. Pasalnya, sebanyak 34 produsen batu bara sempat terkena sanksi larangan ekspor karena belum memenuhi komitmen DMO-nya kepada PLN dan PLN Batu Bara.