Krisis Energi Ancam Pemulihan Ekonomi Dunia dari Pandemi Covid-19

Happy Fajrian
14 Oktober 2021, 19:28
krisis energi, pemulihan ekonomi
Dok. Chevron
Ilustrasi.

Krisis energi berpotensi mengancam laju pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi Covid-19. Kenaikan harga berbagai komoditas energi seperti gas, batu bara, dan minyak mentah, akan memicu inflasi, dan di saat yang sama menekan aktivitas industri.

“Permintaan minyak mentah akan meningkat akibat krisis energi global, memicu inflasi serta memperlambat pemulihan ekonomi dunia dari pandemi Covid-19,” tulis laporan Badan Energi Internasional (IEA) seperti dikutip Reuters, Kamis (13/10).

Harga minyak dan gas alam telah melonjak ke level tertingginya dalam beberapa tahun terakhir belum lama ini. Alhasil harga listrik melonjak ke rekor tertingginya di kawasan Asia dan Eropa karena pasokan bahan bakar yang ketat.

"Rekor harga batu bara dan gas serta pemadaman bergilir mendorong sektor listrik dan industri padat energi untuk beralih ke minyak agar listrik tetap menyala dan operasional tak terganggu," kata IEA dalam laporan bulanannya.

Hal ini sudah terlihat di Inggris. Perusahaan Inggris dari berbagai sektor, mulai dari industri baja, kertas, kaca, semen, keramik dan bahan kimia terancam gulung tikar atau menaikkan harganya. Kondisi tersebut terjadi jika pemerintah setempat tidak menyediakan subsidi energi.

Sebagian besar perusahaan dari sektor tersebut menjadi yang paling tertekan karena krisis energi yang tengah melanda Inggris. Pasalnya, kebanyakan dari mereka menggunakan gas alam dan listrik untuk menjalankan usahanya.

Sementara itu, tarif listrik diperkirakan makin melonjak saat musim dingin tiba. Akibatnya, perusahaan di Inggris semakin tidak kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis di dunia yang menerima bantuan dari pemerintah di negara masing-masing.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...