Pertamina Lakukan First Fire, PLTGU Jawa-1 Beroperasi Semester I 2022

Happy Fajrian
24 Februari 2022, 17:57
pltgu jawa 1, pertamina, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/11/2019).

Pertamina melakukan penyalaan perdana unit pertama pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 yang berkapasitas total 1.760 megawatt (MW). Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi pada semester I 2022.

"Milestone first fire pada 23 Februari 2022 untuk unit pertama dan segera disusul untuk unit kedua," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina New Renewable Energy (NRE) Dicky Septriadi melalui keterangan tertulis, Kamis (24/2).

First fire adalah penyalaan perdana atau biasa juga dikenal dengan istilah first ignition unit power block khususnya gas turbin dengan menggunakan gas. Pasokan gas pembangkit itu berasal dari gas alam cair Tangguh Papua yang diregasifikasi di floating storage regasification unit (FSRU) Jawa-1.

Setelah penyalaan perdana, rangkaian tahapan berikutnya adalah commissioning, sinkronisasi, tes performa, tes reliabilitas, dan pada akhirnya beroperasi.

"Keberadaan PLTGU Jawa-1 sangat penting dalam proses transisi energi di mana gas merupakan energi ramah lingkungan dan jembatan utama untuk mewujudkan bauran energi nasional sesuai amanat dari presiden,” ujar Dicky.

Dengan mengintegrasikan FSRU dengan unit pembangkit, PLTGU Jawa-1 menjadi PLTGU terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki dua unit power block dan berkapasitas total 1.760 megawatt.

PLTGU Jawa-1 menggunakan teknologi generasi terbaru single shaft combined cycle gas turbine yang memberikan efisiensi termal tinggi mencapai kisaran 60-65% dan menghasilkan listrik yang akan dikirim ke PLN melalui saluran transmisi 500 KV menuju gardu induk PLN di Cibatu Baru, Bekasi, Jawa Barat.

Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema Build, Own, Operate and Transfer (BOOT) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Pembangkit tersebut dirancang untuk menyuplai listrik kepada konsumen industri maupun rumah tangga di wilayah Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Pembangkitan listrik Indonesia mencapai 73.736 megawatt (MW) atau 73,74 gigawatt (GW) hingga November 2021. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih menjadi kontributor pembangkitan terbesar dengan 36,98 GW atau 50% dari total pembangkitan listrik.

Sedangkan PLTGU ada di urutan kedua dengan kontribusi sebesar 12,41 GW atau 17% dari total pembangkitan. Simak databoks berikut:

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...