Mengapa Investasi Migas RI Tak Dapat Berkah dari Lonjakan Harga Minyak

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Maret 2022, 11:54
investasi migas, harga minyak,
medcoenergi
Blok Migas.

Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) menilai pemerintah Indonesia harus menangkap peluang dari tingginya harga minyak dan gas dunia akibat perang Rusia dan Ukraina.

Mengutip Bloomberg pada Senin (21/3) pagi, harga minyak mentah jenis Brent ada di level US$ 111 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) di level US$ 107,81 per barel.

Sekretaris Jenderal Aspermigas Moshe Rizal mengatakan Indonesia sebaiknya mulai aktif menarik investor migas dengan mempermudah aturan dan menjamin kepastian hukum dan investasi.

Sebab perusahan migas dalam negeri seperti Pertamina masih perlu berkolaborasi dengan investor asing untuk pengembangan ekplorasi dan teknologi.

“Perusahaan dalam negeri tidak banyak sekelas international oil company seperti Aramco, dan mereka perlu kolaborasi dengan investor luar untuk mengelola lapangan (migas). Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang tepat dengan insentif dan kepastian hukum,” kata Moshe dalam Energy Corner, Senin (21/3).

Moshe menjelaskan, potensi cadangan minyak Indonesia yang telah diketahui mencapai 4 miliar barel. Jumlah tersebut bisa bertambah karena masih ada sejumlah lapangan yang belum tereksplorasi. Sementara, cadangan gas yang sudah ditemukan 62 triliun kaki kubik (TCF).

Walau memiliki potensi cadangan migas yang besar, lapangan atau lokasi ekplorasi sudah berada di kawasan laut lepas dan wilayah Indonesia Timur yang belum mendukung secara infrastruktur. Hal tersebut yang dinilai menjadi faktor membengkaknya biaya produksi.

“Kendala infrastuktur itu yang belum terbangun, itu yang membuat biaya produksi, ekplorasi dan operasi itu mahal. Nah di situ investor akan meraba-meraba potensinya atau memilih tempat lain,” sambung Moshe.

Sebagai proyek jangka panjang, investor yang bergerak di industri migas memerlukan sejumlah keamanan berupa tersedianya infrastruktur dan kepastian dalam hukum dan investasi. Apalagi, saat ini harga minyak mentah dunia masih fluktuatif.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...