Lockdown di Cina Berpotensi Tekan Permintaan, Harga Minyak Anjlok 6%

Happy Fajrian
10 Mei 2022, 06:45
harga minyak
Katadata
Ilustrasi kilang minyak.

Harga minyak merosot sekitar 6% pada akhir perdagangan Senin (9/5) atau Selasa pagi waktu Indonesia karena berlanjutnya penguncian wilayah alias lockdown Covid-19 di Cina. Hal ini memicu kekhawatiran turunnya permintaan karena Cina merupakan importir minyak utama dunia.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli, anjlok US$ 6,45 atau 5,7%, menjadi US$ 105,94 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun US$ 6,68 atau 6,1%, menjadi US$ 103,09 per barel. Kedua harga minyak acuan dunia ini telah naik sekitar 35% sepanjang tahun ini.

"Penguncian Covid-19 di Cina berdampak negatif pada pasar minyak, yang dilanda aksi jual bersamaan dengan ekuitas," kata presiden Lipow Oil Associated, Andrew Lipow seperti dikutip Reuters, Selasa (10/5).

Impor minyak mentah oleh Cina dalam empat bulan pertama 2022 merosot 4,8% dibandingkan dari tahun lalu, meskipun impor pada April naik hampir 7%.

Impor minyak Iran oleh Cina pada April turun dari volume puncak yang terlihat pada akhir 2021 dan awal 2022 karena permintaan dari penyulingan independen melemah lantaran lockdown Covid-19 memukul margin bahan bakar dan meningkatnya impor minyak Rusia dengan harga lebih rendah.

Jatuhnya indeks saham di Wall Street, Amerika Serikat (AS) dan penguatan dolar ke level tertingginya dalam dua dekade, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, menurunkan harga minyak mentah buat Asia dan Eropa untuk Juni.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...