India Minta Rusia Diskon Harga Minyak Lebih Besar Pasca-sanksi UE

Happy Fajrian
5 Mei 2022, 12:58
minyak, india, harga minyak, rusia, uni eropa
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi kilang minyak.

India meminta diskon harga minyak yang lebih besar kepada Rusia jika ingin terus melakukan pembelian setelah Uni Eropa (UE) mengumumkan rencananya untuk melarang impor minyak dari negara tersebut secara bertahap.

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, India meminta Rusia menjual minyaknya di harga US$ 70 per barel atau diskon US$ 40 dari harganya saat ini di kisaran US$ 110 per barel.

Diskon ini sebagai kompensasi atas rintangan tambahan pembelian minyak seperti mencari pembiayaan, asuransi, hingga menyewa kapal tanker, juga risiko diplomatik yang semakin besar di tengah meningkatnya sanksi negara barat terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Sebelumnya Presiden Amerika Joe Biden juga telah memperingatkan Perdana Menteri India Narendra Modi bahwa berlanjutnya pembelian minyak Rusia bisa membawa konsekuensi. “Membeli minyak Rusia bukan kepentingan negara Anda,” kata Biden mengancam Modi.

Namun bagi India, keputusan untuk tetap netral dalam perang Rusia-Ukraina tak semata untuk menjaga agar pilihannya tetap terbuka di dunia dengan banyak pusat kekuasaan, tetapi juga membuka kesempatan ekonomi yang menguntungkan, salah satunya diskon besar harga minyak.

Sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai, pembelian minyak rusia meningkat dari nol pada Desember 2021 dan Januari 2022 menjadi sekitar 300.000 barel per hari (bph) pada Maret dan melonjak menjadi 700.000 bph pada April.

Minyak mentah sekarang menyumbang hampir 17% dari total impor negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini. Sebelum invasi, impor minyak mentah hanya berkontribusi kurang dari 1% dari total impor. Tahun lalu India mengimpor rata-rata sekitar 33.000 bph minyak dari Rusia.

Kini dengan Amerika dan Eropa melarang pembelian minyak Rusia, India dapat membeli minyak dengan diskon besar untuk menggerakkan perekonomiannya yang membutuhkan konsumsi energi dalam jumlah besar dngan biaya yang lebih murah.

Ketika India memanfaatkan perang untuk mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi, analis memprediksi nilai perdagangan antara India dan Rusia akan meningkat seiring dengan berlarutnya konflik.

Hal ini juga mempersulit upaya Amerika dan Eropa untuk memutus sumber pendapatan Rusia dalam membiayai perang di Ukraina, serta membuat hubungan India dan Amerika menegang seiring kerja sama kedua negara tersebut dalam melawan dominasi Cina.

“Jika minyak tersedia dan dengan harga diskon, mengapa saya tidak membelinya? Saya membutuhkannya untuk rakyat saya,” kataa Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman beberapa waktu lalu seperti dikutip The New York Times.

Aliran minyak Rusia ke India saat ini tidak dikenai sanksi, tetapi pengetatan pembatasan internasional di bidang-bidang seperti asuransi laut dan tekanan terhadap New Delhi dari AS membuat perdagangan menjadi lebih sulit.

Perdana Menteri Narendra Modi sejauh ini menolak dorongan Barat untuk mengurangi hubungannya dengan Rusia karena peluang untuk mendapatkan minyak dengan diskon besar-besaran. India juga sangat bergantung pada impor senjata Rusia.

“Penyulingan negara India dapat mengambil sekitar 15 juta barel per bulan, atau sekitar 10% dari keseluruhan impor, jika Rusia menyetujui permintaan harga dan mengirimkan minyak ke India,” kata sumber internal pemerintah India yang menolak disebut namanya.

Pembelian energi dari Rusia tetap sangat kecil dibandingkan dengan total konsumsi India, menurut pernyataan resmi oleh kantor pers pemerintah India. “Transaksi energi yang sah di India tidak dapat dipolitisasi. Aliran energi belum diberi sanksi,” kata mereka.

Sementara itu Rusia sedang mencari cara untuk menjaga pasokan tetap mengalir ke India, baik dari barat melalui Laut Baltik dan rute dari Timur Jauh Rusia yang menjadi lebih mudah diakses selama musim panas.

Kedua negara bahkan telah menjajaki pengalihan beberapa sumber pasokan minyak mentah melalui Vladivostok di Timur Jauh. Sementara perjalanan laut dari sana ke India akan lebih cepat, kemungkinan akan ada biaya besar dan hambatan logistik dalam mengangkut minyak melalui darat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...