Goldman Sachs Prediksi Harga Minyak Sentuh US$140 Meski Terjadi Resesi

Happy Fajrian
8 Juli 2022, 15:15
harga minyak, goldman sachs
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Rig pengeboran migas.

Harga minyak mengalami penurunan tajam selama sepekan terakhir dipicu kekhawatiran resesi global yang mengancam permintaan energi. Meski demikian, Goldman Sachs memprediksi harga minyak masih akan terus naik meski dunia dilanda resesi karena ketatnya pasokan.

Bank investasi global itu memperkirakan harga minyak berpotensi mencapai US$ 140 per barel. “US$ 140 per barel masih jadi perkiraan dasar kami,” kata analis energi Goldman Sachs, Damien Courvalin, seperti dikutip dari CNBC.com, Jumat (8/7).

Menurut dia, harga minyak masih tinggi karena pasar masih dibebani masalah ketidaksesuaian penawaran dan permintaan. Tidak seperti ekuitas yang merupakan aset antisipatif di mana investor bisa melepasnya sebelum harganya turun.

Corvalin menjelaskan bahwa harga minyak akan terus naik selama enam bulan pertama sejak penurunan pasar, didukung oleh ketatnya pasokan karena persediaan terus berkurang.

“Akhirnya, harga minyak terseret oleh ekonomi yang melambat. Goldman melihat hal itu terjadi lagi, bahkan jika kita sedang menuju resesi—setidaknya pada awal resesi,” kata dia.

Permintaan yang kuat dan pasar yang ketat kali ini diperparah oleh kurangnya investasi selama bertahun-tahun dalam eksplorasi minyak, menciptakan masalah pasokan jangka panjang yang kebal terhadap pemulihan cepat apa pun.

Goldman masih melihat Brent tenggelam ke US$ 85 jika pertumbuhan PDB di luar Cina mencapai nol, tetapi pasokan minyak mentah yang ketat akan menahan penurunan harga lebih lanjut.

Prediksi Goldman untuk minyak US$ 140 bahkan ketika harga minyak mentah turun minggu ini, dan bahkan ketika beberapa orang takut akan resesi. Minyak mentah WTI dan Brent menguat pada Kamis, berkat pudarnya sentimen yang sebelumnya membuat kedua harga minyak acuan global itu turun di bawah US$ 100 per barel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...