Adopsi Kendaraan Listrik Baru 0,1%, Kadin Minta Insentif Segera Turun

Nadya Zahira
14 April 2023, 09:04
insentif kendaraan listrik, mobil listrik, kadin
ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/hp.
Sejumlah pengunjung memperhatikan kendaraan elektrik yang dipamerkan di salah salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (22/3/2023).

Kamar Dagang Indonesia atau Kadin meminta kepada pemerintah untuk segera merealisasikan program insentif kendaraan listrik. Hal ini untuk meningkatkan adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia yang masih sangat rendah.

Ketua Umum Kadin Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council atau ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid Arsjad menilai bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal adopsi kendaraan listrik dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Thailand.

Arsjad mengatakan, menurut riset McKinsey pada 2021 mencatat bahwa Thailand berhasil memperoleh persentase adopsi kendaraan listrik sebesar 0,7% dan Malaysia 0,3% Sedangkan Indonesia baru sanggup melakukan adopsi kendaraan listrik sebesar 0,1%.

"Keterlambatan adopsi dari kendaraan listrik di Indonesia ini disebabkan karena adanya harga yang masih terbilang cukup tinggi bagi masyarakat, untuk berpindah dari kendaraan non listrik menjadi kendaraan listrik," ujar Arsjad, melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (14/4).

Dia menuturkan, sedangkan untuk negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, terdapat berbagai insentif yang mampu mendorong masyarakatnya untuk berpindah mengadopsi kendaraan listrik, sehingga realisasinya bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, kebijakan program insentif kendaraan listrik yang dikeluarkan pemerintah saat ini sudah sangat tepat, karena dengan adanya program ini maka Indonesia bisa menarik investasi berbagai produsen kendaraan listrik. "Tentu langkah ini menjadi game-changer dan perubahan Indonesia untuk industri kendaraan listrik,” kata dia.

Sebagai informasi, pemerintah tengah memberikan bantuan atau subsidi kendaraan listrik yang berlaku mulai 20 Maret 2023. Insentif diberikan dengan kuota yakni 200 ribu motor listrik berbasis baterai, 50.000 motor listrik konversi, 35.900 mobil listrik baterai, dan juga 138 unit bus berbasiskan kendaraan baterai.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...