Pacu Produksi Blok Mahakam, Pertamina Tajak 92 Sumur Sampai Akhir 2023

Mela Syaharani
9 November 2023, 16:03
blok mahakam, pertamina, produksi minyak, produksi migas
Pertamina Hulu Mahakam
Pertamina dorong produksi Blok Mahakam.

Pertamina Hulu Mahakam (PHM) terus berupaya meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam yang telah mature dan memasuki fase penurunan produksi alamiah (natural decline).

Guna menahan laju penurunan produksi tersebut, pada tahun 2023 PHM terus melakukan pengeboran sumur. Tercatat hingga kuartal III 2023 telah menajak 55 sumur yang terdiri atas 54 sumur pengembangan serta 1 sumur eksplorasi.

Hingga akhir 2023, PHM memperkirakan ada 92 sumur ditajak yang terdiri atas 90 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi. Dari jumlah ini diharapkan adanya tambahan produksi 2023 dengan rata-rata tahunan diperkirakan sebesar 3180 BOPD untuk minyak dan 75 MMscfd untuk gas.

“Selama beberapa tahun terakhir, kami berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature.” ujar General Manager PHM Setyo Sapto Edi dikutip pada Kamis (9/11).

PHM juga menerapkan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada. “Kami juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan keandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun,” kata dia.

Selain itu, pemberian insentif dari pemerintah kepada Blok Mahakam pada awal 2021 telah memberikan kemampuan bagi Wilayah Kerja Mahakam untuk melanjutkan program kerja pengembangan secara lebih ekstensif termasuk menjalankan program eksplorasi yang ditujukan untuk membuka potensi prospek cadangan migas.

Sebagai informasi, Pertamina telah berhasil memproduksi minyak sebanyak 26,251 barrel oil per day (BOPD) dan gas mencapai 530 Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) sepanjang 2023 hingga Oktober di Blok Mahakam.

Produksi Minyak Mentah Indonesia terus Turun

Kementerian Keuangan melaporkan pada September 2023 produksi minyak mencapai 608,6 ribu barel per hari (bph). Namun pada akhir Oktober, Kementerian ESDM melaporkan produksi minyak hanya mencapai 582,69 ribu bph.

Sementara itu target produksi minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencapai 660 ribu bph. Dengan realisasi produksi yang terus turun, langkah untuk mencapai target ini menjadi semakin berat.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan jika melihat kemampuan produksi minyak Indonesia dalam setahun belakangan, dia pesimistis target dalam APBN akan tercapai.

“Kemungkinan tidak tercapai. Ini memang cukup serius buat indonesia. Karena semakin rendah produksi dalam negeri, impor kita akan semakin besar baik dalam bentuk crude maupun minyak jadi,” kata Fabby kepada Katadata.co.id pada Rabu (8/11).

Menghadapi keadaan ini, Fabby menyebut pemerintah perlu fokus untuk bisa memproduksi minyak mendekati target APBN. “Saya kira perlu dipercepat untuk pengembangan sumur-sumur eksplorasi menjadi sumur produksi,” kata dia.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...