Pertamina Geothermal Berambisi Kembangkan Bahan Bakar Hidrogen Hijau

Image title
21 Mei 2021, 19:53
hidrogen hijau, pertamina geothermal,
123rf.com/Alexander Kirch
Ilustrasi energi hidrogen

Pertamina Geothermal Energy (PGE) mulai serius menggenjot pengembangan green hydrogen atau yang dikenal hidrogen hijau di Indonesia. Untuk merealisasikan ambisi tersebut, PGE membutuhkan investasi awal sekitar US$ 5 juta atau Rp 71,8 miliar (US$ 1=Rp 14.355).

Direktur Utama PGE Ahmad Yurniarto menyatakan keseriusan perusahaan dalam mengembangkan hidrogen hijau akan dimulai tahun ini. Pengembangan hidrogen rencanakan akan diimplementasikan di wilayah kerja panas bumi (WKP) eksisting milik perusahaan.

Meski demikian estimasi biaya investasi tersebut baru meliputi dari sisi hulu. Dengan perhitungan produksi hidrogen hijau mencapai 100 kg per hari. "Rentangnya antara US$ 3-5 juta. Ini baru dari sisi hulu. Kami juga melihat sisi transportasi, storage-nya," ujar dia dalam diskusi secara virtual, Jumat (21/5).

Saat ini perusahaan juga tengah berkoordinasi dengan beberapa kementerian terkait guna pemanfaatan hidrogen hijau ini. Di samping itu, perusahaan juga tengah mencari mitra strategis untuk menjalankan bisnis ini.

Pasalnya, dari sisi keekonomian, biaya produksi hidrogen hijau masih terbilang mahal dibandingkan jenis hidrogen lainnya. Meski demikian ia optimistis, biaya produksi hidrogen hijau akan murah seiring dengan berkembangnya teknologi.

Apalagi potensi pasar untuk hidrogen hijau di seluruh dunia terbilang cukup besar. Mengingat semua negara mulai fokus pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...