Bappenas: Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim Rp 115 T

Image title
21 Juli 2021, 14:27
perubahan iklim, kerugian perubahan iklim, pdb, bappenas
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Ilustrasi, polusi udara menghiasi langit Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas memperkirakan kerugian ekonomi akibat dampak perubahan iklim bisa mencapai Rp 115 triliun pada 2024. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong adanya pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kerugian itu berasal dari empat sektor yakni air, kesehatan, laut pesisir, dan pertanian.

"Bappenas memperkirakan kerugian PDB karena bencana iklim di Indonesia bisa mencapai Rp 115 triliun di 2024. Ini, dapat diturunkan menjadi Rp 57 triliun jika kita melakukan langkah-langkah untuk menghadapi perubahan iklim," ujarnya dalam diskusi The 4th Indonesia Circular Economy Forum secara virtual, Rabu (21/7).

Untuk itu, sangat penting bagi Indonesia mengadopsi langkah-langkah guna menuju pembangunan rendah karbon dan mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular. Pasalnya, ekonomi sirkular menawarkan potensi yang cukup besar untuk Indonesia.

Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mengadopsi konsep ekonomi sirkular ke dalam visi Indonesia 2045, dan telah diprioritaskan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Ekonomi sirkular menurut dia dapat meningkatkan ketahanan dan manfaat ekonomi jangka panjang. Penerapan ekonomi sirkular di lima sektor prioritas mampu menambah Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai Rp 642 triliun.

Di samping itu ekonomi sirkular juga membantu Indonesia dalam mencapai penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton CO2 pada tahun 2030. Selain itu, pihaknya juga mengestimasikan bahwa limbah makanan (food loss dan food waste) periode 2000-2019 menghasilkan kerugian ekonomi hingga Rp 551 triliun.

"Ini menunjukkan bahwa menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dalam ekonomi kita dapat menurunkan kerugian dari sisa makanan dan limbah makanan dan juga secara paralel dapat menghasilkan keuntungan ekonomi," ujarnya.

Menurut laporan Climate Change Performance Index (CCPI), Indonesia memiliki skor performa perubahan iklim sebesar 53,59 poin atau dalam kategori sedang. Simak databoks berikut:

Penilaian ini berpedoman pada sejumlah indikator, seperti emisi gas rumah kaca, energi terbarukan, penggunaan energi, serta kebijakan iklim. Penilaian dilakukan terhadap 57 negara yang bertanggung jawab terhadap 90% emisi gas rumah kaca global.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...