Virus Corona Jadi Pandemi Global, Wall Street Jatuh ke Zona Bearish

Happy Fajrian
12 Maret 2020, 08:26
wall street, bursa saham amerika serikat, virus corona pandemi
xPACIFICA/Getty Image
Suasana New York Stock Exchange di Wall Street, New York City, Amerika Serikat. Bursa saham AS mulai memasuki pasar bearish seiring tekanan terhadap pasar yang semakin besar setelah virus corona dinyatakan sebagai pandemi global.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York, jatuh ke dalam zona bearish alias tren turun setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. Zona bearish dimulai ketika indeks turun lebih dari 20% dari posisi benchmark atau level tertingginya.

Adapun ketiga indeks utama AS kembali terkoreksi dalam pada perdagangan Rabu (11/3). Indeks Dow Jones turun 1.464,9 poin atau 5,86%, S&P 500 turun 140,8 poin atau 4,89%, sedangkan Nasdaq turun 392,2 poin atau 4,7%. Koreksi ini seiring dengan dinyatakannya virus corona sebagai pandemi global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan koreksi tersebut maka Dow Jones telah terjun 20,3% dari level tertingginya pada 12 Februari 2020. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 19,04% dan 19% dari level tertingginya pada 19 Februari. Terjunnya Wall Street ke pasar bearish mengakhiri tren bullish yang sebelumnya bertahan selam 11 tahun.

(Baca: Wall Street Dibuka Anjlok, Investor Ragu Stimulus Trump Hadapi Corona)

“Terlalu banyak rentetan berita buruk hari ini, corona dinyatakan sebagai pandemi dan semuanya menjadi kacau. Ada beberapa pandangan terkait stimulus dan bagaimana pasar meresponsnya,” kata Presiden Chase Investment Counsel, Peter Tuz, seperti dikutip Reuters, Rabu (12/3).

Pasar semakin dibuat bingung setelah Gedung Putih dikabarkan memerintahkan agar pertemuan tingkat atas penanganan virus corona di AS untuk dirahasiakan. Termasuk soal perkembangan stimulus untuk menenangkan investor dan membantu pelaku usaha kecil dan menengah di Negeri Paman Sam.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...