Rupiah Menguat pada Pembukaan Pagi Ini, Mengekor Kinerja Bursa Saham
Nilai tukar rupiah menguat 21 poin ke level Rp 15.184 per dolar AS di pembukaan pasar spot pagi ini, Selasa (14/2). Sentimen positif di bursa saham menyeret rupiah ke arah penguatan tetapi pasar juga khawatir terhadap data inflasi AS yang dirilis malam ini lebih tinggi dari perkiraan.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari pembukaan ke arah Rp 15.195 pada pukul 09.20 WIB. Namun ini belum menyentuh level penutupan kemarin di Rp 15.205 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat terhadap dolar AS pagi ini, kecuali dolar Hong Kong yang stagnan dan baht Thailand terkoreksi 0,06%. Yen Jepang terangkat 0,2% bersama dolar Singapura 0,02%, dolar Taiwan 0,18%, won Korsel 0,57%, peso Filipina dan ringgit Malaysia 0,1%, serta yuan Cina 0,03%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan menguat tipis seiring sentimen positif di bursa saham. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.150-Rp 15.300 per dolar AS.
"Sentimen pasar pulih. Saya melihat rebound pada bursa cenderung spekulatif dan bargain hunting," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Selasa (14/2).
Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones menguat 1,11%, S&P 500 juga terapresiasi 1,14% dan Nasdaq Composite yang melesat 1,48%. Beberapa bursa Asia juga menguat pagi ini, Nikkei 225 Jepang menguat 0,58% , Shanghai SE Composite 0,11%, Kospi Korea Selatan 0,75%.
Meski demikian, Lukman menyebut pergerakan rupiah hari ini juga akan dibayangi rilis data inflasi AS malam ini. Pasar khawatir inflasi Januari 2023 lebih tinggi dar perkiraan awal.
"Pelacak inflasi dari The Fed Cleveland menunjukkan kenaikan 0.65% secara bulanan dan 6.5% secara tahunan, yang mana di atas perkiraan saat ini," kata Lukman.
