Bos Bukalapak Cuit Soal Presiden Baru, #UninstallBukalapak Populer

Desy Setyowati
15 Februari 2019, 10:18
Ulang Tahun Bukalapak
JAY/Humas Kepresidenan
Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Twitter soal anggaran riset dan pengembangan (R&D) serta presiden baru viral dan memicu pro-kontra dari warganet.

Berdasarkan data Trends24, #UninstallBukalapak menjadi topik populer (trending topic) di Twitter sejak kemarin (14/2). Hal itu terjadi setelah CEO Bukalapak Achmad Zaky mengunggah cuitan terkait 'presiden baru' yang menuai pro dan kontra di Twitter.

Dalam unggahannya kemarin (14/2), Achmad Zaky mengatakan, anggaran riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia yang sangat rendah. Lantas di akhir cuitan, ia berharap agar presiden Indonesia yang baru bisa meningkatkan anggaran tersebut.

Ia pun mengunggah cuitan untuk menjelaskan hal itu. "Bangun-bangun viral tweet saya karena 'presiden baru'. Maksudnya, siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya. Let's fight for innovation budget," ujar dia dalam akun Twitter-nya @achmadzaky, kemarin malam (14/2).

Lantas, ia pun menghapus unggahan terkait besaran anggaran R&D yang memuat kalimat 'presiden baru' tersebut agar polemik tidak berkepanjangan. Meski begitu, #UninstallBukalapak sudah kadung menjadi topik populer. Hingga Jumat (15/2) pagi, sudah ada 40,1 ribu cuitan dengan tagar tersebut. Di samping itu, #DukungBukalapak juga menjadi topik populer dengan 1.880 cuitan dalam satu jam terakhir.

Di unggahan itu, Zaky menyebutkan anggaran R&D di Indonesia hanya US$ 2 miliar pada 2016. Nilai tersebut lebih rendah dibanding Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 511 miliar, Tiongkok US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.

Selain itu, ia menyampaikan dana abadi universitas di Indonesia lebih rendah dibanding negara lain. Dana abadi Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) hanya US$ 30 juta dan US$ 15 juta di 2016.

Sementara itu, dana abadi Universitas Harvard, Universitas Yale, dan Universitas Stanford di AS masing-masing sebesar US$ 37 miliar, US$ 35 miliar, dan US$ 22 miliar. Lalu, Universitas Oxford, Inggris senilai US$ 6,3 miliar dan NUS di Singapura sebesar US$ 4 miliar.

(Baca: Ramai #YangGajiKamuSiapa, Kemenkeu Jelaskan Gaji PNS dari Rakyat)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...