Greenpeace Tuding Perusahaan Migas di Cina Lakukan Greenwashing
Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan internasional, mengatakan perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) besar di Cina menggunakan offset karbon berkualitas rendah untuk menghijaukan impor gas alam (liquefied natural gas/LNG) mereka. Hal ini dinilai berlawanan dengan komitmen pemangkasan emisi karbon dalam jumlah yang besar.
Menurut laporan Reuters, Greenpeace menyebut perusahaan-perusahaan seperti PetroChina (601857.SS) dan CNOOC Gas and Power telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan Shell (SHEL.L) untuk membeli LNG netral karbon yang menggunakan hutan untuk menyeimbangkan emisi karbon.
Greenpeace, yang telah lama menentang produsen bahan bakar fosil, menuding upaya perusahaan migas besar di Cina untuk menyeimbangkan karbon guna mencapai target pengurangan emisi itu semata-mata hanya branding “karbon netral” yang menyesatkan publik.
"Khususnya bagi perusahaan minyak dan gas, penyeimbangan karbon adalah tabir untuk mengaburkan emisi karbon mereka yang terus berlipat ganda," ujar Li Jiatong, pemimpin proyek Greenpeace di Beijing, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/11).
PetroChina tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Begitu juga dengan perusahaan induk CNOOC Oil and Gas yang mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembelian LNG. Sementara itu, Shell menolak berkomentar atas laporan Greenpeace tersebut.
Kompensasi Karbon Tidak Konsisten
Menurut Greenpeace, banyak kompensasi karbon tidak diukur secara konsisten dan bahkan terkadang dihitung secara ganda. Selain itu, beberapa hutan yang terhubung dengan skema kompensasi rentan terhadap kebakaran yang dapat mengubahnya menjadi sumber karbon, daripada penyerap karbon.