Peringatan WMO: Gletser Makin Menipis karena Pemanasan Global

Hari Widowati
6 Desember 2023, 10:12
Ilustrasi, WMO.
Freepik
Ilustrasi, lapisan gletser yang mencair.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menunjukkan lebih banyak bukti tentang Bumi yang semakin panas dalam laporan Decadal State of the Climate yang terbaru, Selasa (5/12). Menghangatnya lautan dan mencairnya lapisan es menyebabkan laju kenaikan permukaan air laut hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu generasi. WMO mengatakan hal ini menjadi pertanda buruk bagi wilayah pesisir dan negara-negara di dataran rendah.

"Setiap dekade sejak tahun 1990-an lebih hangat daripada dekade sebelumnya dan kami tidak melihat tanda-tanda segera bahwa tren ini akan berbalik. Kita kalah dalam perlombaan untuk menyelamatkan gletser dan lapisan es yang mencair," ujar Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas, seperti dikutip revallirepublic.com.

Mantan ilmuwan top NASA James Hansen, yang dijuluki Godfather of Global Warming karena peringatan dini yang diberikannya, telah melaporkan bahwa laju pemanasan global semakin cepat. Ilmuwan iklim dari University of Pennsylvania Michael Mann berpendapat bahwa pemanasan terus meningkat sejak tahun 1990, namun tidak bertambah cepat.

"Permukaan planet dan lautan terus memanas dengan laju yang stabil, bukan laju yang semakin cepat, dan itu sudah cukup buruk," kata Mann dalam sebuah email. Ia memperingatkan bahwa pemanasan tersebut memicu kejadian cuaca ekstrem yang semakin berbahaya, banjir di pesisir pantai, dan banyak dampak bencana lainnya.

"Pemanasan dan konsekuensinya akan terus berlanjut selama kita terus menghasilkan polusi karbon melalui pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan lainnya, menyoroti kebutuhan kritis akan kemajuan pada konferensi iklim COP28 di Dubai yang sedang berlangsung saat ini," tulis Mann.

Gletser di Papua Bakal Hilang dalam Satu Dekade

Laporan WMO mengatakan bahwa gletser yang diukur di seluruh dunia menipis sekitar 3 kaki per tahun dari tahun 2011 hingga 2020. Pengamatan WMO terhadap lebih dari 40 "gletser referensi" menunjukkan keseimbangan massa terendah dalam satu dekade.

"Gletser yang tersisa di dekat Khatulistiwa umumnya mengalami penurunan yang cepat. Gletser di Papua, Indonesia, kemungkinan besar akan hilang sama sekali dalam satu dekade ke depan," kata WMO. Di Afrika, gletser di Pegunungan Rwenzori dan Gunung Kenya diproyeksikan menghilang pada tahun 2030, sedangkan gletser di Kilimanjaro akan hilang pada tahun 2040.

Mengenai pencairan lapisan es, Greenland dan Antartika kehilangan 38% lebih banyak es dari tahun 2011 hingga 2020 dibandingkan dekade sebelumnya. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut telah meningkat selama dekade ini karena pencairan tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal WMO Elena Manaenkova mengatakan bahwa laporan ini berbeda dengan peringatan-peringatan lain di masa lalu karena memberikan perspektif jangka panjang dan tren yang berkelanjutan dari tahun 2010-an yang dapat membantu untuk melihat ke mana arah pemanasan.

Laporan ini juga sangat penting untuk menghilangkan variasi karena faktor-faktor seperti fenomena cuaca alami seperti El Nino atau La Nina. Dunia diproyeksikan akan mengeluarkan 36,8 miliar metrik ton karbondioksida (CO2) pada tahun 2023. Angka ini dua kali lipat dari volume tahunan pada empat dekade yang lalu. "Akhirnya kita harus serius (menangani dampak pemanasan global)," ujar Manaenkova, yang menghadiri konferensi iklim internasional COP28 di Dubai.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...