10 Manfaat Timun untuk Kesehatan, Cegah Kanker dan Sembelit

Image title
29 Oktober 2021, 08:25
Ilustrasi timun. Manfaat timun telah diteliti untuk kesehatan tubuh.
Unsplash/Michael Longmire
Ilustrasi timun. Manfaat timun telah diteliti untuk kesehatan tubuh.

Timun merupakan sayuran yang umum dikonsumsi sebagai lalapan. Timun memiliki rasa yang ringan dan sedikit manis dengan kandungan airnya yang tinggi. Teksturnya renyah dan menyegarkan saat dimakan mentah.

Memiliki nama ilmiah Cucumis sativus, timun tergolong dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Timun diduga berasal dari pegunungan Himalaya di India Utara, menurut buku "Ensiklopedi Mentimun". Tanaman timun memerlukan kelembapan udara yang tinggi, tanah gembur, dan sinar matahari penuh agar tumbuh subur.

Advertisement

Mengonsumsi timun membawa banyak manfaat kesehatan. Timun mengandung sejumlah nutrisi, seperti lignin, vitamin C, serat, kalium, dan magnesium, menurut buku “1001 Makanan Sehat”.

Dari data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), kandungan timun dengan berat 52 gram terdiri dari:

  • Kalori: 8
  • Lemak: 0.1 g
  • Natrium: 1 mg
  • Karbohidrat: 1,9g
  • Serat: 0,3 g
  • Gula: 0,9 g
  • Protein: 0,3 g​
  • Vitamin K: 8,5 mcg
  • Vitamin C: 1,5mg
  • Kalium: 76,4 mg
  • Air: 95%

Sebagai sayuran yang mengandung banyak nutrisi, manfaat timun untuk kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi

Kandungan air sebanyak 95% dalam timun berperan dalam menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Asupan air setiap hari sangat penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga pelumasan sendi, dan mencegah infeksi, menurut publikasi Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Air juga berperan dalam mengantar nutrisi ke sel dan menjaga organ berfungsi dengan baik. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat meningkatkan kualitas tidur, kognisi, dan suasana hati.

Konsumsi timun dapat membantu tubuh dari dehidrasi yang dapat menyebabkan sakit kepala, lesu, dan sembelit. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 75 persen air. Tanpa air, manusia tidak dapat bertahan hidup.

Penelitian oleh Harris R Lieberman dalam "Journal of the American College of Nutrition" menunjukkan, sedikitnya satu persen dehidrasi berdampak negatif pada suasana hati, perhatian, memori, dan koordinasi motorik.

Saat kekurangan air, cairan dalam jaringan otak juga berkurang, sehingga mengurangi volume otak dan untuk sementara mempengaruhi fungsi sel.

2. Melindungi tubuh dari penyakit

Manfaat timun lainnya adalah melindungi tubuh dari penyakit. Timun mengandung sekelompok polifenol yang disebut lignan. Fungsinya adalah membantu dalam mengobati kanker terkait estrogen, menurut “Journal of Aging Research and Clinical Practice”.

Lignan dalam timun dapat membantu melindungi terhadap kanker dengan memblokir enzim yang terlibat dalam metabolisme hormon dan mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel tumor.

Beberapa komponen lain dalam mentimun juga memiliki sifat antioksidan yang dapat berkontribusi untuk perlindungan tubuh. Misalnya, beta karoten dan flavonoid adalah antioksidan yang membantu melawan peradangan dan melindungi tubuh dari penyakit kronis.

3. Membantu mencegah kanker

Timun mengandung cucurbitacins, sejenis senyawa biokimia. Studi oleh Ujjwal Kaushik, dkk. dalam “Pharmacognosy Reviews” menemukan, cucurbitacins dapat membantu untuk mencegah kanker. Cucurbitacins telah diteliti dapat mencegah garis sel kanker dan sel kanker paru-paru manusia.

Cucurbitacin juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pankreas, menurut sebuah penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam “Journal of Cancer Research”. Senyawa cucurbitacin B dalam timun mampu menghambat pertumbuhan garis sel kanker pankreas hingga 50%.

4. Timun mengandung kalium yang baik untuk tubuh

Timung mengandung 76,4 mg kalium yang membantu saraf untuk berfungsi dan otot berkontraksi. Kalium juga membantu detak jantung agar tetap teratur, serta membantu mengimbangi beberapa efek berbahaya natrium pada tekanan darah.

Sebuah penelitian terhadap 12.000 orang dewasa, yang diterbitkan dalam “Archives of Internal Medicine” menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 4.069 mg potasium setiap hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 37% dan penyakit jantung iskemik sebanyak 49% dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi 1.793 mg. per hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement