Mewaspadai Himpitan Utang pada Kaum Muda di Tengah Pandemi

Stevanus Pangestu
Oleh Stevanus Pangestu
23 Januari 2021, 08:00
Stevanus Pangestu
Ilustrator: Joshua Siringoringo | Katadata
Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan, investasi hijau, ramah lingkungan

Kondisi ini tentu saja dapat menganggu iklim investasi di Indonesia. Saat ini, investor saham di Indonesia sudah mencapai empat juta orang dan didominasi oleh mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Terkait investasi, investor paling ternama di dunia asal Amerika Serikat, Warren Buffett pun mengimbau agar jangan pernah berinvestasi saham dengan berutang. Karena tidak ada pihak yang dapat meramal dengan pasti pergerakan harga saham jangka pendek. Menyaksikan penurunan nilai aset seperti ini dan mengalami kerugian tentu tidak baik bagi kesehatan mental karena menimbulkan kecemasan.

Keputusan investasi yang baik tidaklah berlandaskan emosi. Warren berkata jika kita tidak dapat mengendalikan emosi, kita tidak dapat mengelola uang kita dengan baik.

Mencegah Utang Berlebihan

Salah satu cara untuk mencegah diri terjerumus ke kondisi over-indebtedness adalah dengan meningkatkan literasi keuangan. Memiliki literasi keuangan berarti mampu memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan mengelola aset pribadi dengan baik, termasuk di dalamnya manajemen kas, utang, dan investasi.

Akses terhadap produk dan jasa keuangan yang semakin baik tidak semata-mata berarti masyarakat langsung lebih cerdas dan berperilaku keuangan dengan baik.

Masyarakat masih membutuhkan proses edukasi yang memakan waktu untuk meningkatkan kesadaran mereka. Dengan senantiasa meningkatkan literasi keuangan, kita dapat terhindar dari himpitan utang berlebihan. Mereka yang melek keuangan akan lebih mampu dalam merencanakan keuangan, mengendalikan pengeluaran, dan menimbang risiko serta memilih investasi yang baik.

Meningkatkan literasi keuangan dapat dimulai dari mencatat dan merencanakan pengeluaran, berlatih mengendalikan diri melawan godaan belanja barang yang tidak dibutuhkan, belajar berinvestasi dengan baik, dan mencari mentor keuangan. Kita juga dapat mengambil kursus daring personal finance yang ditawarkan secara gratis seperti misalnya oleh Coursera.

Intinya, artikel ini bukanlah mengecam penggunaan utang.

Jika digunakan secara hati-hati dan bijaksana, justru pendanaan utang dapat membawa kepada penambahan kekayaan selama digunakan untuk transaksi yang produktif, misalnya pembelian aset yang nilainya akan meningkat di masa depan.

Pada akhirnya, ingatlah bahwa yang baik adalah tiang yang lebih besar dari pasak dan bukan sebaliknya. 

The Conversation

Halaman:
Stevanus Pangestu
Stevanus Pangestu
Assistant Professor at the Faculty of Economics and Business, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Artikel ini terbit pertama kali di:

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...