Kementan saat ini telah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) sebanyak 103 ribu ton. Tambahan pasokan bawang putih ini juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi saat Ramadan dan Idul Fitri beberapa bulan ke depan.

 (Baca: Kontroversi Impor Bawang Putih)

Hanya, Kementerian Perdagangan baru mengeluarkan izin impor untuk 62 ribu ton bawang putih. Sebab, pemerintah harus melihat kinerja dari perusahaan-perusahaan yang maju sebagai importir. “Kami harus tahu kemampuan-kemampuan perusahaan itu dan nanti akan dicek keseluruhan,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Rabu (19/2).

Mayoritas bawang putih impor itu akan didatangkan dari Tiongkok, dan sebagian kecil dari India.

Potensi Impor Bawang Putih India

Selama dua tahun terakhir, impor bawang putih meningkat meskipun sebelumnya sempat turun pada 2014 hingga 2016. Pada 2018, total volume impor bawang putih Indonesia mencapai 583 ribu ton, meningkat 4,16% dari tahun sebelumnya yang sebesar 559,7 ribu ton. Sementara itu, nilai impor bawang putih pada 2018 menurun 16,5% dari US$ 596 juta menjadi US$ 497,3 juta. Berikut Databoks impor bawang putih:

Tiongkok merupakan negara asal impor bawang putih terbesar Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor bawang putih pada 2019 mencapai 465 ribu ton atau setara US$ 529,96 juta. Pada tahun lalu, keseluruhan impor bawang putih tersebut berasal dari Negeri Panda.

Sedangkan pada 2018, impor bawang putih mencapai 582,99 ribu ton atau setara US$ 497,25 juta. Impor tersebut berasal dari Tiongkok sebanyak 580,84 ribu ton, Taiwan sebanyak 1,68 juta ton, India 464 ton, Singapura 36 kilogram, dan Malaysia 14 kilogram.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta menyatakan bahwa Pemerintah harus melakukan diversifikasi negara asal impor bawang putih untuk memastikan jumlah pasokan dan kestabilan harganya di pasar dalam negeri. Diversifikasi juga penting dilakukan supaya Indonesia tidak tergantung pada satu negara.

Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), Tiongkok memang mendominasi produksi bawang putih dunia dengan jumlah produksi sekitar 22 juta ton per tahunnya. Namun, beberapa negara lain yang juga bisa menjadi pemasok bawang putih, seperti India, Mesir dan Spanyol.

“Melihat data produksi dari FAO dan data perdagangan dari UN Commtrade, negara-negara ini memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan bawang putih Indonesia,” kata Felippa.

Pada 2017, India menghasilkan 1,7 juta ton per tahun dan telah mengekspor 33.736 ton bawang putih. Mesir menghasilkan 274.668 ton dan mengekspor 8.516 ton. Indonesia saat itu sebenarnya sudah memanfaatkan pasokan bawang putih mereka, namun masih dalam jumlah kecil, yakni sebesar 8.000 ton dari India dan 135 ton dari Mesir.

Di belahan bumi yang lain, Spanyol merupakan penghasil bawang putih terbesar Eropa yang menghasilkan 274.712 ton bawang putih, sebanyak 165.875 ton di antaranya untuk pasar ekspor. Namun, Indonesia belum memanfaatkan pasokan ini.

Sementara itu, permintaan konsumen Indonesia terhadap bawang putih masih cukup signifikan, yaitu sekitar 0,33 ons per kapita setiap minggunya. Secara keseluruhan, menurut data BPS, permintaan bawang putih Indonesia mencapai 500 ribu ton per tahun.

“Jumlah sebesar ini belum mampu dipenuhi produksi bawang putih dalam negeri yang baru mampu memproduksi sekitar 39 ribu ton per tahun,” kata Felippa.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto, Rizky Alika, Agatha Olivia Victoria, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement