Fhosya menyatakan tak ada markas khusus sebagai tempat mereka bekerja. Mereka hanya mengandalkan kedai Insomniac sebagai markas dadakan. Insomniac dijadikan tempat pertemuan seminggu sekali.

(Baca: Jokowi Kuasai Lumbung Suara Jateng dan Jatim versi Hitung Cepat)

Di luar itu, tim bekerja memasukkan data dengan menyebar di beberapa kota yakni Tangerang, Jakarta, dan Depok. Selain faktor keamanan, yang jadi alasan pekerjaan terpisah anggota tim juga banyak yang memiliki aktivitas lain seperti bekerja. "Mereka input di tempat masing-masing, setiap seminggu sekali di sini. Biasanya saat akhir pekan atau libur," kata Fhosya.

"Kemarin 62% malah sempat ramai di pemberitaan, seolah kami sama dengan deklarasi (Prabowo), padahal kebetulan saja angkanya sama," kata Fhosya.

Kerja relawan merekapituasi data C1 ini bukan hanya dilakukan oleh Ruang Sandi. Sandiaga menjelaskan ada pula jaringan relawan yang bernama Pendopo Nusantara (Pena) 45 yang melakukan hal serupa.

Katadata mendatangi kantor Pena 45 yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kantor tersebut merupakan ruko berlantai empat dan terlihat stiker Prabowo dan Sandiaga di pintunya. Namun kantor tersebut tidak menunjukkan gejala aktivitas apapun. Seorang pekerja di ruko samping mengatakan kegiatan di Pena 45 praktis relatif lebih sepi usai Pilpres 2019.

"Sepi habis coblos, biasanya sore baru ada orang," kata pekerja tersebut.

Sandi mengatakan Pena 45 berpindah-pindah dalam bekerja. Faktor keamanan data dan potensi penyalahgunaan wewenang aparatur negara menjadi alasan mengapa relawan tersebut bekerja tanpa memberitahu lokasi jelas. "Mengapa tidak diumumkan, karena ada kekhawatiran ketidaknetralan aparat," kata Sandi.

BPN Mengandalkan Salinan Data Hitung Pilpres dari Relawan

Pengolahan data yang dilakukan sukarelawan mengundang pertanyaan, ke mana suara usai diberikan kepada BPN. Sandi mengatakan pada saat yang tepat, BPN akan membuka pusat data seperti yang dilakukan TKN.

Dia juga meminta relawan segera mengumpulkan data C1 dan suara yang didapat ke BPN selaku tim sukses resmi. "BPN akan tabulasi dan rekapitulasi suara yang ada," kata Sandi.

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengakui Ruang Sandi dan Pena 45 merupakan bagian dari banyak jejaring kubu 02 dalam mengumpulkan C1. "Ini bagian dari people power," kata Ferdinand kepada Katadata.

Selain mengandalkan relawan, BPN juga melakukan penghitungan langsung ke lapangan. Juru Kampanye Nasional 02 yang juga politisi Gerindra Nizar Zahro mengatakan dia mengunjungi daerah pemilihannya di Madura untuk mengumpulkan C1 secara berjenjang mulai dari desa, kecamatan, hingga provinsi dan nasional. Ini merupakan cara untuk mendapatkan gambaran akurat hasil Pemilu 2019.

(Baca: Politisi Gerindra Usulkan Masa Jabatan Presiden Cukup Satu Periode)

Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan hingga Kamis (24/4) timnya telah mengumpulkan 400 ribu Salinan C1 atau hampir 50% dari seluruh data Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dahnil menyatakan BPN Prabowo-Sandi memang mengalami kesulitan dalam mengumpulkan form C1 namun pihaknya memiliki strategi dengan menggandeng relawan dan "emak-emak" turun langsung mengawal C1.

Selain mengandalkan para relawan, BPN Prabowo-Sandi memperoleh 61 ribu Salinan formulir C1 dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebanyak 61 ribu salinan formulir C1. Data diperoleh setelah BPN meminta data secara resmi kepada Bawaslu.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement