Analis Politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan Jokowi maupun Prabowo ingin terlihat berbeda saat berkampanye. Jokowi ingin terlihat merakyat, sedangkan Prabowo hendak menampilkan kesan tegas. Keduanya juga berusaha membawa narasi berbeda: Jokowi membawa nilai positif dan Prabowo sebaliknya.

Sementara itu, Direktur Indopolling Network Wilhelmus Wempy mengatakan kampanye akbar dapat menjadi kartu Jokowi apabila yang bersangkutan menawarkan hal baru dan menarik simpati masyarakat yang belum menjatuhkan pilihan. Dari survei nasional Indopolling, saat ini angka undecided voters masih 10,1%.

Debat Pilpres Memaksimalkan Peluang Terakhir di Pemilih Muda

Meski dengan sejumlah cara, Arif melihat pemilih muda kurang mendapat perhatian saat kampanye dua calon. Jokowi dianggap kurang mampu menyentuh sisi kreatif mereka, sedangkan Prabowo yang didampingi Sandiaga Uno nyaris tak memiliki tawaran serius yang dapat dipertimbangkan kelompok ini. 

Dengan situasi penghabisan hari ini, Arif merasa kampanye terbuka dan debat menjadi panggung penghabisan Jokowi dan Prabowo untuk memberi keyakinan terhadap calon pemilih. Inilah peluang terakhir mereka untuk menyapu pemilih yang belum menentukan suara.

Dari data survei nasional bulan April yang dikeluarkan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Jokowi masih mengungguli Prabowo dengan rasio 56,8 % melawan 37 %. Meski demikian, perolehan suara Prabowo cenderung naik 5,2 % dari bulan Februari, sedangkan suara Jokowi turun 0,8% di periode yang sama.

Sedangkan survei nasional Alvara juga menunjukkan elektabilitas Jokowi cenderung turun 1,7 % dari bulan Februari ke April 2019. Adapun Prabowo relatif menikmati kenaikan elektabilitas 4,1 % di periode yang sama. Meski demikian, suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih unggul 52,2 % versus 38,8 % suara yang didapat Prabowo. “Kampanye menyediakan ruang kreativitas dan tema ekonomi krusial, dieksplorasi secara tajam dalam debat,” kata Arif.

Andre menjanjikan Prabowo akan menejelaskan program ekonomi terbaru dalam debat bertemakan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri malam ini. Beberapa di antaranya penurunan tarif listrik usai 100 hari menjabat dan menurunkan harga bahan pokok sehingga meringankan beban ekonomi rumah tangga minimal Rp 50 ribu per hari.

Juru Bicara BPN yang lain, Dian Fatwa, menyatakan tim tidak pernah mempersiapkan setiap gestur yang keluar dari Prabowo. Namun untuk urusan substansi, mantan Pangkostrad itu sering berkomunikasi dengan sejumlah tokoh, seperti Sudirman Said selaku Direktur Materi dan Debat BPN. 

Prabowo juga sering bertukar pandangan dan menerima masukan dari Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli. Keduanya pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Bahkan Rizal sempat menjadi anak buah Jokowi di posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Terakhir, putri proklamator Soekarno yakni Rachmawati Soekarnoputri kerap menjadi sparing partner Prabowo. “Kalau Ibu Rachmawati itu untuk masukan di bidang ideologi,” kata Dian.

Adapun Jokowi menutup rapat-rapat jurus yang akan dikeluarkan dalam debat pamungkas. Dia hanya meminta semua pihak menyaksikan ajang terakhir ini. Jokowi juga mengaku tak ada tim khusus yang mempersiapkan detail debat. “Pak Jokowi genuine  dan punya kecerdasan untuk menyampaikan narasinya secara pribadi,” kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto.

Mengantisipasi Blunder yang Berpotensi Mengubah Dukungan Capres

Meski menganggap peluang terakhir berada di kampanye dan debat, namun Arif dan Wempy memprediksi  elektabilitas suara di waktu terakhir ini tak akan bergeser secara signifikan. Arif mengatakan hanya blunder politik fatal, disinformasi, intimidasi, hingga masalah teknis pemilu yang mengakibatkan migrasi besar suara ke salah satu calon.

“Sulit membayangkan lonjakan elektabilitas pihak manapun,” kata Arif.

(Baca: Charta Politika: Undecided Voters Turun, Jokowi Ungguli Prabowo)

Sedangkan Wempy mengatakan hanya tsunami politik dengan kekuatan besar yang dapat memindahkan dukungan. Hal yang paling masuk akal adalah mempertahankan suara masing-masing sambil berharap lawan melakukan blunder di sisa waktu saat ini. 

“Telat untuk mengubah gaya, sudah senja, sebentar lagi malam tiba,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement