Kontraksi terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas. Namun,  penurunan paling dalam terjadi pada sub kelompok Sandang yang terkontraksi 40,4% (yoy).

Kontraksi juga ditunjukkan oleh kelompok barang budaya dan rekreasi yang turun 16,8% (yoy). Kemudian, belanja bahan bakar dan kendaraan bermotor turun 4,6%, begitu pula alat komunikasi merorot 4%.

Hanya belanja untuk kelompok makanan, minuman dan rokok yang tumbuh 3,2%. Begitu juga banyaknya aktivitas di rumah membuat belanja perabot naik 3,7%.

“Dalam situasi pandemi Covid-19, kami percaya orang-orang akan mengubah pola konsumsinya dengan lebih mengutamakan belanja bahan makanan ketimbang pakaian,” demikian dikutip dari riset DBS.

Perdagangan dan Retail
Perdagangan dan Retail (Arief Kamaludin | Katadata)

Transmart Carrefour adalah salah satu gerai retail yang meraup tambahan omzet. Jaringan supermarket milik Chairul Tanjung itu mencatatkan transaksi hingga 50% di tengah pandemi Covid-19. "Secara basket mereka membeli lebih banyak dari kebutuhan biasa," kata Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid.

Satria mengatakan kenaikan pembelian tersebut karena konsumen berbelanja bahan pokok untuk kebutuhan mingguan atau bahkan bulanan dalam satu kali transaksi. Apalagi, kebutuhan konsumsi rumah tangga cenderung meningkat saat memasuki Ramadan.

Kenaikan pembelian terjadi utamanya pada bahan pokok seperti beras, minyak goreng, mi instan, telur, daging, dan makanan siap saji. Selain itu, produk-produk penunjang kebersihan seperti tissue, hand sanitizer dan masker juga laris manis.

Saat ini, Transmart Carrefour memiliki jaringan di 132 kota di Indonesia. Supermarket ini juga tetap buka meski berada di pusat perbelanjan atau mal yang tutup. "Kami minta pada pengelola mal memberikan akses bagi konsumen," ujar Satria.

Department Store Berdarah-darah

Sementara supermarket menikmati masa panen, department store menjadi segmen retail yang paling terpukul oleh penyebaran virus corona. Hal itu terjadi seiring merosotnya belanja sandang masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengakui pembatasan jam operasional hingga penutupan pusat perbelanjaan di berbagai wilayah membuat peretail fesyen babak belur.

"Kalau mal tutup, department store juga tutup. Sementara banyak tenaga kerja di department store," ujarnya, Kamis (23/4).

Yang pertama mengumumkan efisiensi adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Selain menutup semua gerai dan memangkas jam kerja karyawan, retail fesyen di bawah Grup Lippo itu membatalkan rencana ekspansi gerai dan pembagian dividen tahun ini.

Chief Executive Officer (CEO) Matahari, Terry O’Connor mengakui kinerja perusahaan merosot sepanjang Maret 2020, meskipun pada Januari dan Februari memenuhi ekpektasi.

(Baca: Matahari Tutup Semua Gerai dan Kurangi Jam Kerja Karyawan)

Oleh karena itu, manajemen membatalkan rekomendasi pembayaran dividen. "Kami akan mengusulkan penangguhan dividen tersebut pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan," ujar Terry dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3) lalu.

Mengutip materi paparan operasional perusahaan, semula Matahari berencana membuka 4-6 gerai tahun ini. Sebanyak dua gerai berlokasi di sekitar Jabodetabek, dua gerai di Jawa dan 1-2 gerai di luar Jawa. 

Adapun hingga 2019, Matahari telah mengoperasikan 169 gerai, yang mana 157 gerai format besar dan 12 lain merupakan mono-brand stores.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga menutup beberapa gerai, salah satunya di Depok. Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan di Ramayana Depok tersebar dalam video yang viral di media sosial.  Tampak karyawan perempuan berpakaian seragam abu-abu berpelukan menangisi nasib pemecatan mereka.

Direktur Keuangan Ramayana, Suryanto menyatakan perusahaan memang tengah menghadapi masa sulit. Selama masa tanggap darurat Covid-19 Ramayana telah menutup sementara sebagian toko, hingga kondisi memungkinkan untuk dibuka kembali. 

“Dengan kondisi itu, terjadi penurunan penjualan yang signifikan sehingga membuat perseroan harus melakukan efisiensi antara lain dengan merumahkan karyawan,” tuturnya, dalam keterangaan resmi, di Jakarta, Selasa (14/4) lalu.

Tak hanya di industri retail, PHK akibat penyebaran virus corona juga terjadi di berbagai sektor. Berikut datanya: 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement