Farid menjelaskan mega influencer biasanya dipilih untuk meningkatkan awareness, tetapi konversi produknya kecil. Sebaliknya, micro influencer lebih tinggi konversinya karena pendekatan ke audiens lebih personal. 

“Ke depannya, influencer ini lebih dipercaya dari media konvensional. Karena pendekatan audiensnya lebih personal, kayak nggak ada gap,” jelas Farid.

Menyelami apa yang ada di kepala Gen Z menjadi kunci utama mengembangkan perekonomian. Pasalnya, saat ini Gen Z merupakan kelompok umur dengan populasi terbesar di Indonesia  yakni sekitar 74,93 juta jiwa. Ini setara dengan 27,94% dari total penduduk. 

Dalam riset Salesforce 2020 bahkan disebutkan Gen Z memiliki presentase lebih rendah dibanding milenial terkait kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Tercatat hanya 53% dari Gen Z yang juga melihat persona brand sebagai sesuatu yang otentik, lebih rendah dari nilai kepercayaan generasi milenial sebesar 61%. 

Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week (Muhammad Zaenuddin|Katadata) 

Talent Managemen

Di antara lautan remaja Citayam di Dukuh Atas, Kurdi tidak sulit ditemukan. Dengan gaya rambut belah tengah dan tinggi badan di bawah rata-rata, Kurdi terlihat menonjol. Apalagi ia juga sering mengecat tubuh dengan cat perak. Persis seperti ‘manusia silver’ yang sering ditemukan di lampu merah perkotaan.

Pun demikian, Kurdi punya kepercayaan diri yang tinggi. Sosoknya menyenangkan. Saat di wawancara, ia selalu menjawab dengan antusias. Sesekali, ia tersenyum ramah memamerkan deretan gigi putihnya. 

Beberapa bulan terakhir, Kurdi juga menjadi talent sosial media. Ia bahkan sudah dikontrak oleh akun TikTok @kutipanX. Akun ini dimiliki oleh Indigo Aditya Nugroho, salah satu pengaju hak merek Citayam Fashion Week. 

Ia juga tidak punya sosial media. Itu jadi salah satu syarat yang diajukan oleh @kutipanX saat mengontraknya. Kurdi tidak keberatan. Ia merasa, kontrak dengan @kutipanX sudah cukup memberikannya penghasilan untuk hidup sehari-hari.

“Lumayan lah,” kata Kurdi. 

Jauh sebelum Indigo dihantam polemik pendaftaran hak merek CFW, ia sudah merancang rencana bisnisnya dengan matang. Digo, begitu ia biasa disapa, membuat akun @kutipanX sekitar satu tahun lalu. Akun ini memang berfokus pada konten wawancara yang bertempat di Dukuh Atas. Bedanya, dulu yang diwawancara adalah pekerja ‘kerah putih’ dan pengemudi transportasi daring.

“Makin lama makin banyak banget ‘bocil Citayem’ yang nongkrong di sana pakai outfit menarik. Jadi ya menarik juga kalau diambil di situ,” kata Digo kepada Katadata melalui sambungan telepon, Rabu (20/7).

Pada 5 Juni, Digo mengunggah video wawancara sepasang muda-mudi di Dukuh Atas. Video itu singkat saja. Namun, video itu lantas viral dan ditonton oleh jutaan orang. Pasangan itulah yang kemudian dikenal publik sebagai Bonge dan Kurma. 

Berkat video ini pertumbuhan pengikuti akun @kutipanX meroket dengan cepat. Kini, akun ini sudah diikuti oleh 1,5 juta akun TikTok. Menurut Digo, ini menginspirasinya untuk melebarkan sayap dari media menjadi talent management. Ia mengaku banyak brand yang menghubunginya untuk membuat konten. Jenisnya pun beragam, mulai dari produk fesyen, perawatan tubuh, hingga makanan dan minuman.

Selain Kurdi, KutipanX juga telah mengontrak Jeje dan Bonge untuk membuat berbagai konten. Bonge misalnya, pernah hadir dalam video wawancara untuk mempromosikan masker hasil produksi pabrikan lokal. 

Menurut Digo, bisnis konten dan talent management punya potensi bisnis yang tinggi. Ia menilai kunci dari kesuksesan di lini bisnis tersebut berada pada talent yang dinaungi. Talent dan media harus bisa bekerjasama untuk memaksimalkan potensi ini dengan keunikan yang membedakan dengan talent lain.

“Kalau di KutipanX mulai dari nol nih, viralnya dari kita semua. Selagi dia bisa maintain eksistensinya di panggung media harusnya bisa-bisa aja sih berkelanjutan. Potensinya tinggi, pemainnya juga banyak,” jelas Digo.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement