• Ekonom dan pengusaha melihat tak banyak perbedaan pada visi misi tiga pasangan capres - cawapres di bidang ekonomi.
  • Indonesia emas 2045 menjadi tolak ukur target-target ekonomi yang ingin dicapai para capres -cawapres.
  • Dibutuhkan peta jalan industri  yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi sesuai harapan ketiga pasang kandidat

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum dan mempublikasikan visi misinya. Janji ketiga pasangan ini di bidang ekonomi hampir serupa meskipun dalam angka yang berbeda-beda. 

Ganjar - Mahfud mengusung visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Visi Anies - Muhaimin adalah “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”, sedangkan Prabowo - Gibran mengusung visi “Menuju Indonesia Unggul”.

Dalam dokumen visi misi yang telah dipublikasikan ketiga pasangan tersebut, mereka menekankan pentingnya upaya untuk keluar dari jebakan negara kelas menengah dan menjadi negara maju pada 2045. Hal tersebut sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJN) 2025-2045.

Ketiganya menjanjikan pertumbuhan ekonomi di atas 5% jika terpilih dalam Pilpres 2024. Salah satu pasangan, Ganjar dan Mahfud bahkan cukup ambisius menjanjikan rata-rata  pertumbuhan ekonomi mencapai 7%, serupa dengan janji Jokowi saat Pilpres 2009 yang belum pernah tercapai. 

Apa saja janji ketiga pasangan capres - cawapres di bidang ekonomi?

Janji Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan

Dalam angka, Ganjar dan Mahfud adalah yang paling optimistis dibandingkan pasangan lainnya. Target pertumbuhan ekonomi yang dijanjikan Anies dan Muhaimin jauh lebih moderat yakni rata-rata 5,5-6,5% per tahun pada 2025-2029. Sedangkan Prabowo dan Gibran menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi 6% hingga 7% mulai 2025. 

Ganjar dan Mahfud menjanjikan 17 juta lapangan kerja baru per tahun. Tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi hanya 2,5% dan kemiskinan ekstrem dalam lima tahun memimpin jika terpilih.

Untuk mencapai target-target tersebut, Ganjar - Mahfud berjanji akan mendorong industrialisasi dan menargetkan rata-rata pertumbuhan industri mencapai 7-8%. Pasangan ini juga menjanjikan sejumlah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, antara lain melalui program wajib belajar 12 tahun gratis, satu keluarga satu sarjana dan melipatgandakan anggaran riset dan penelitian. 

Di sisi lain, pasangan ini berencana untuk meneruskan proyek Ibu Kota Nusantara dan program keluarga harapan atau PKH dengan target lebih banyak yakni mencapai 15 juta kepala keluarga. 

Anies dan Muhaimin menjanjikan tambahan lapangan kerja baru lebih kecil yakni 15 juta per tahun. Penurunan kemiskinan menjadi 4% pada 2029 dan kemiskinan ekstrem 0% pada 2026. Tingkat pengangguran terbuka juga ditargetkan turun dari 5,45% pada Februari 2023 menjadi 3,5%-4% jika keduanya terpilih. 

Pasangan ini pun berjanji akan lebih banyak mendorong lapangan kerja berkualitas dan menurunkan porsi pekerja sektor informal dari 60,23% pada Februari 2023 menjadi 50% pada 2029. Indeks ketimpangan juga diharapkan turun menjadi 0,36-0,37 pada 2029 dari saat ini 0388. 

Dalam dokumen visi misi, Prabowo dan Gibran tidak menjanjikan target pertumbuhan ekonomi jika terpilih secara gamblang. Namun, keduanya menyinggung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan 6% hingga 7% yang dibutuhkan Indonesia mulai tahun 2025 untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Prabowo dan Gibran juga tak menjabarkan berapa banyak lapangan pekerjaan yang akan tercipta jika keduanya menang meski menjanjikan lapangan kerja berkualitas. Sama seperti kedua pasangan lain, pasangan ini juga menjanjikan tingkat kemiskinan ekstrem menuju 0% dalam 2 tahun pertama pemerintahan dan kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6 persen di akhir 2029. Mereka menilai pemberantasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah. Keduanya juga berkomitmen untuk memperbaiki produktivitas perekonomian dengan tujuan memperbaiki angka Incremental Capital to Output Ratio (ICOR) hingga tata kelola utang. 

Kepala Ekonom David Sumual menilai, target rata-rata pertumbuhan ekonomi pasangan capres - cawapres yang mencapai di atas 6% tak mudah. Ia melihat, kondisi global masih akan melemah dalam 2-3 tahun ke depan. 

Namun demikian, menurut dia, target ekonomi di atas 5% memang dibutuhkan. Ini karena kemampuan pertumbuhan ekonomi menyerap lapangan kerja semakin minim. “Ada tantangan perkembangan teknologi dan otomatisasi,” kata dia kepada Katadata.co.id.

David mengatakan, tak sulit bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan di atas 5% karena konsumsi masyarakat yang besar. Namun, untuk dapat tumbuh 6% hingga 7%, pemimpin baru yang terpilih nantinya perlu meningkat porsi investasi menjadi 40% yang kini masih berada di bawah 30%.

“Saya perhatikan Cina, ketika tumbuh di atas 6%, porsi investasinya diperbesar,” ujar dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement