"Jadi hal yang tidak baru membagikan langsung ke masyarakat, karena Presiden ingin berinteraksi dengan masyarakat, ingin mengetahui persoalan serta dekat dan menyapa masyarakat," kata dia.

Aksi Jokowi Gempur Jawa Tengah

Berdasarkan hasil analisis dan survei politik, terdapat kaitan antara pemberian bansos dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi. Kinerja yang kinclong di masyarakat akan menguntungkan pasangan capres-cawapres yang mendapat dukungan Jokowi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan lembaga survei selalu memetakan kepuasan kinerja presiden dalam setiap Pemilu karena menentukan arah pemetaan elektoral.

Survei Indikator periode 36 Desember 2023-6 Januari 2024 menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 76,5 persen. Alasan utama masyarakat puas dengan kinerjanya karena memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yakni 39 persen. Alasan kedua karena membangun infrastruktur sebesar 23,9 persen.

Kepuasan terhadap Jokowi akan memberikan dampak elektoral kepada calon yang diasosiasikannya. "Kepuasan terhadap kinerja presiden ini berpengaruh terhadap approval rating dari calon yang diasosiasikan dengan Jokowi," kata Burhanuddin.

Dari survei tersebut, sebanyak 71,3 persen masyarakat menganggap Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon yang dianggap mendapat dukungan Jokowi.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Afriansyah Noor mengakui Jokowi akan memberikan efek elektoral bagi Prabowo-Gibran. "Efeknya pasti ada. Gibran ini kan putranya presiden. Tapi tidak langsung Pak Jokowi perintahkan orang milih pasangan 02," kata dia.

Kemenangan Jawa Tengah Kunci untuk Satu Putaran

Jokowi memiliki pengaruh kuat di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 10-16 Januari 2024, sebanyak 89,8 persen responden merasa puas terhadap kinerja Jokowi. Angka kepuasan terhadap presiden itu yang tertinggi se-Indonesia.

Dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019, Jokowi selalu unggul di Jawa Tengah. Pada Pemilu 2019, Jokowi-Maruf Amin unggul telak sebesar 77,26 persen atau 16,7 juta suara dengan kemenangan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Jumlah suara untuk Jokowi pada 2019 ini naik 2,32 juta suara dibandingkan dengan Pilpres 2014.

Jawa Tengah merupakan salah satu lumbung suara untuk meraih kemenangan di setiap Pemilu. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah pemilih terbesar ketiga di bawah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, jumlah daftar pemilih tetap atau DPT di Jawa Tengah pada Pilpres 2024 sebanyak 28,2 juta orang.

Daftar Pemilih Tetap Pemilu di Pulau Jawa
Daftar Pemilih Tetap Pemilu di Pulau Jawa (Katadata/Very Anggar)

Dosen Komunikasi Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, Ph.D. mengatakan aksi Jokowi intens mengunjungi Jawa Tengah terang-terangan ingin merebut kandang banteng.

Dia menilai Jokowi berupaya keras menyumbang suara untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran. "Meskipun dibantah ini konteksnya Pemilu, sehingga penafsiran dukungan Jokowi kepada nomor urut dua tidak bisa dilepaskan," kata Nyarwi.

Nyarwi mengatakan, dengan memenangkan suara di Jawa Tengah maka Pemilu satu putaran bisa tercapai. Dari berbagai survei, Prabowo-Gibran itu masih tertinggal di Jawa Tengah dan unggul di banyak wilayah. "Jateng itu kunci suara buat kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran, hanya di wilayah itu mereka belum unggul," kata dia,

Alasan strategis lain mendulang suara di Jawa Tengah, sebagai upaya mencuri massa Ganjar-Mahfud. Dari beberapa survei diketahui basis pendukung Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud memiliki irisan yakni massa PDIP yang memilih Jokowi pada 2019. Mereka juga merupakan kalangan nasionalis.

Sebaliknya, pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagian besar bukanlah massa PDIP dan sedikit yang pernah memilih Jokowi. "Peluang mencuri suara Ganjar lebih besar dibanding dari Anies," kata dia.

Nyarwi menilai strategi Jokowi ini cukup berhasil untuk menggerus suara Ganjar-Mahfud yang terus turun dan semakin naiknya suara Prabowo-Gibran. Kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran secara nasional seiring meningkatnya suara mereka di Jawa Tengah.

Berdasarkan survei terbaru dari Populi Center periode 27 Januari-3 Februari, elektabilitas Prabowo-Gibran paling tinggi dengan angka 52,5 persen atau berpotensi menang dalam satu putaran. Sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, masing-masing dengan perolehan 22,1 persen serta 16,9 persen.

Lembaga itu juga merekam, terjadi kenaikan suara untuk Prabowo-Gibran dari kawasan Jawa Tengah-Yogyakarta mencapai 53,3 persen dari sebelumnya 45,4 persen.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Afriansyah Noor menyatakan sejak awal strategi kampanye mereka memenangkan seluruh wilayah di Pulau Jawa. "Karena penduduknya terbesar dan pemilihnya terbanyak kami memang fokus di Jawa. Kalau menang Jawa, artinya memang Pemilu," kata dia.

TKN menargetkan menang di Jawa Tengah hingga 50 persen. Sejak awal kampanye, kata dia, TKN menggempur Jawa Tengah, meski menjadi basis PDIP. "Semua boleh berkompetisi. Tidak ada yang punya basis saat Pemilu sekarang," kata dia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement