Pertamina Patra Niaga Salurkan LPG bagi Ribuan Nelayan dan Petani
Pertamina Patra Niaga telah menuntaskan penyaluran konversi LPG berupa 5.244 paket konverter kit bagi nelayan dan 6.655 paket konverter kit bagi petani sampai 20 November 2022. Ini adalah bagian dari tugas yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan konversi BBM ke BBG bagi nelayan di 51 kota/kabupaten dan petani yang tersebar di 50 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, penyaluran akan diteruskan sesuai target penugasan hingga akhir 2022.
Karena ini diberikan kepada nelayan dan petani yang berhak, Mars Ega menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga juga memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi LPG melalui program One Village One Outlet (OVOO).
“Keberlanjutan program konversi dapat berjalan dengan baik dengan memastikan stok LPG, melalui OVOO saat ini sudah 95 persen kelurahan atau desa dilayani setidaknya satu outlet LPG. Harapannya, program dan paket konversi ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani di Indonesia,” katanya, Selasa (22/11).
Untuk memperluas manfaat penggunaan bahan bakar gas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM bersama dengan Komisi VII DPR RI melalui penugasan kepada Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading berupaya melanjutkan program konversi LPG bagi nelayan dan petani.
“Sejak 2016 hingga 2021, pemerintah telah menyalurkan 85 ribu lebih paket konverter kit pada nelayan. Untuk petani, sejak tahun 2019 sudah disalurkan 14 ribu lebih paket konverter kit,” kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji (20/11).
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Soeparwoto mengatakan bahwa dengan konversi BBM menjadi LPG maka akan jauh lebih hemat dan energi yang lebih bersih serta mengurangi pencemaran.
“Dari laporan, 1 tabung LPG 3 Kg setara setidaknya 7 liter BBM, jelas sangat menghemat. Disisi lingkungan emisi gas juga lebih kecil. Penghematan sekecil apapun harus dilakukan dan didukung, supaya nelayan dan petani lebih sejahtera,” tutur Sugeng.
Manfaat konversi ke LPG sangat dirasakan nelayan. “Menggunakan gas sebagai bahan bakar kapal terbukti jauh lebih hemat. Untuk jarak tempuh, 1 tabung LPG 3 Kg itu setara sekitar BBM 7-8 liter, jadi bisa dibayangkan selisih harga untuk bahan bakar kapal untuk jarak yang sama,” ujar Tusman, salah satu nelayan di Kutawaru, Cilacap, Jawa Tengah yang sudah memanfaatkan bahan bakar gas untuk kapalnya.