ESDM Tegaskan Komitmen Transisi Energi

Momentum Hari Listrik Nasional ke-77 dan KTT G20 menjadi motivasi percepatan transisi energi di Indonesia.
Dicky Christanto W.D
16 Desember 2022, 10:47
Seorang pekerja memeriksa baterai panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Baterai panel surya merupakan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk menyim
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Seorang pekerja memeriksa baterai panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Baterai panel surya merupakan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari sinar matahari dan juga berfungsi sebagai pemasok listrik saat panel surya tidak menghasilkan energi.

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon terbit, Kementerian ESDM memfinalkan peraturan menteri ESDM terkait hal tersebut.

Kemudian, pada Desember 2022, pemerintah melakukan uji coba perdagangan karton di pembangkit listrik tenaga uap. Sehingga, pada 1 Januari 2023 perdagangan karbon bisa dilaksanakan di pembangkit. “Banyak yang menjadi tantangan di tahun 2023, bagaimana pembangkit-pembangkit bisa meningkatkan efisiensi dari penggunaan bahan bakar,” kata Dadan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Darmawan Prasodjo mengatakan rasio desa berlistrik secara nasional telah mencapai 99,73 persen. Total, 83.202 desa sudah mendapatkan akses listrik.

Salah satu upaya perseroan yang dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi adalah menggelar Program Listrik Desa. “Ini merupakan langkah akselerasi, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik secara cepat,” tuturnya.

Darmawan mengungkapkan, kegiatan elektrifikasi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal itu tercermin dari pertumbuhan konsumsi listrik yang terus meningkat. Hingga September 2022, konsumsi listrik naik 7,46 persen.

Total penjualan listrik tercatat sebesar 201,78 Terawatt hour (TWh), lebih tinggi dibanding posisi September 2021 yang sebesar 187,8 TWh.

“Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri, dan sektor bisnis,” pungkas Darmawan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...