ITDP Dorong Peningkatan Konektivitas di Kota Lama Semarang
Urban Development Associate ITDP Indonesia, Michael Tanuhardjo menyoroti kondisi geografis Kota Lama yang berdekatan dengan wisata lain seperti Kampung Melayu dan Pecinan Kawasan Semarang Lama. Destinasi wisata ini menurutnya masih belum terkoneksi dengan baik untuk diakses dengan berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi publik.
“Untuk pejalan kaki dan pesepeda, perlu perbaikan pada beberapa ruas jalan, seperti penerangan, peneduhan, fasilitas penyeberangan, dan pembatasan kendaraan pada beberapa ruas jalan. Ini dilakukan agar pejalan kaki dan pesepeda semakin aman dan nyaman melintas,” ucapnya.
Selain itu, Kawasan Kota Lama juga telah terlayani dengan Trans Semarang, Trans Jateng, dan kereta. Salah satu yang perlu ditingkatkan adalah aksesibilitas pejalan kaki menuju kawasan Kota Lama serta integrasi perhentian bus ke dalam stasiun.
Manajer Operasional Trans Semarang, Pitono juga berharap armada dan perhentian bus Trans Semarang di area Kota Lama semakin banyak. “Kami juga akan berkoordinasi dengan pemda terkait penempatan bus stop di kawasan Kota Lama. Supaya semakin banyak pengunjung bisa naik BRT,” ucapnya.
Product Manager Katadata Green, Jeany Hartriani yang memandu acara juga menyebutkan bahwa Katadata Green sebagai media yang berbasis berita, riset, dan forum diskusi di bidang sustainability berkomitmen mendukung agenda dan kolaborasi pembangunan hijau dan berkelanjutan di pusat dan daerah. “Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan berbagai kolaborasi baru dan kolaborasi berikutnya,” kata Jeany.
ITDP adalah lembaga nonprofit yang mempunyai keahlian di manajemen transportasi publik dan parkir, peningkatan infrastruktur pejalan kaki dan pesepeda. ITDP Indonesia mengasistensi kota-kota di Indonesia sejak tahun 2000 untuk mewujudkan sistem transportasi perkotaan berkelanjutan dengan memberikan rekomendasi teknis.