Kolaborasi TikTok-Shop Tokopedia, UMKM Lokal Siap Tambah Karyawan

Sejumlah seller brand lokal TikTok menyambut baik kembalinya ‘keranjang kuning’ di Shop Tokopedia, kendati opsi ‘keranjang kuning’ ini bisa dinonaktifkan tergantung preferensi konsumen nantinya.
Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
15 April 2024, 17:32
Tokopedia dan TikTok
Katadata/Desy Setyowati
Tokopedia dan TikTok
Button AI Summarize

Transisi sistem elektronik TikTok Shop yang seluruhnya dikelola oleh Tokopedia pasca kolaborasi TikTok-Tokopedia sejak 12 Desember tahun lalu resmi rampung per 27 Maret 2024. Dengan begitu, kolaborasi ini menghadirkan platform “Shop I Tokopedia” di aplikasi TikTok.

Sejumlah seller brand lokal TikTok pun menyambut baik kembalinya ‘keranjang kuning’ di Shop Tokopedia, kendati opsi ‘keranjang kuning’ ini bisa dinonaktifkan tergantung preferensi konsumen nantinya.

Menurut M Thobroni Ali, CEO PT Solomon Indo Global, produsen dari brand Bromen, salah satu top seller Shop Tokopedia, salah satu dampak positif hadirnya kembali platform ini ialah penjualan perusahaan bisa meningkat kembali.

Apalagi, sebelumnya di April-Mei 2022, ketika masih memanfaatkan TikTok Shop, penjualan Bromen sempat tumbuh hingga 10 kali lipat atau 1.000 persen.

Ketika TikTok Shop menutup operasi demi patuh terhadap aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dampaknya cukup besar kendati perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun dampaknya terasa terhadap penurunan penjualan karena TikTok Shop menyumbang 55-60% terhadap sumber pendapatan online. 

Setelah TikTok Shop hadir kembali via Shop Tokopedia, hasil kerja sama dengan Tokopedia, perusahaan menyusun strategi bisnis dengan penambahan SDM.

“Kami lakukan penambahan, kalau dulu sebelum TikTok Shop tutup itu kami ada sekitar 70-an karyawan tetap. Jadi kami memang menampung generasi muda itu untuk berkarya dan kami melakukan banyak hal sekarang di Broman, itu dampaknya luar biasa,” kata Roni, dalam keterangan resmi, Senin (15/4).

“Kalau sekarang karyawan kami di angka 90-an di luar freelance sama magang, kalau ditambah freelance dan magang itu sekitar 130-an karyawan,” tambahnya.

Lebih lanjut Roni mengatakan bergabungnya brand Bromen di TIkTok Shop juga membuka potensi pasar yang bisa digarap di Asia Tenggara, salah satunya pasar Malaysia. 

Hanya saja, katanya, pemerintah semestinya bisa memberikan kepastian arah kebijakan yang jelas sehingga pelaku usaha bisa mengambil keputusan investasi yang tepat, termasuk ekspansi atau menambah SDM.

Roni juga menjelaskan bahwa sebulan lebih setelah TikTok Shop dibuka, pada Januari 2024, pendapatan perusahaan melesat. “Alhamdulillah 1,5 bulan setelah TikTok Shop-Tokopedia dibuka, kami mengalami peningkatan sangat-sangat signifikan, sebulan setelah itu, Januari 2024, pendapatan naik 150 kali lipat dari waktu join awal-awal di TikTok Shop,” cerita Roni.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...