Riset Ungkap Ekosistem Digital GoTo Ciptakan Lapangan Kerja, Turunkan Kemiskinan

Lembaga riset ekonomi dan kebijakan publik, Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti), menilai emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) turut berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan di Tanah Air.

Kesimpulan ini disampaikan langsung secara publik dalam acara peluncuran riset ekonomi digital yang diprakarsai oleh Prasasti pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Research Director Prasasti Gundy Cahyadi mengatakan bahwa kontribusi perusahaan teknologi lokal seperti GoTo berdampak sosial nyata melalui penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan pendapatan dan perluasan inklusi keuangan bagi UMKM dan pekerja informal.

“Hasil riset memperlihatkan transformasi struktur ekonomi nasional yang semakin bertumpu pada digitalisasi. Inilah alasan mengapa dukungan pemerintah melalui kebijakan dan insentif yang mendukung penguatan industri dan ekosistem digital lokal sangat diperlukan sebagai strategi pemerataan dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Gundy, dalam keterangan resmi, Selasa (12/8/2025).

Dalam riset yang bertajuk ‘Unlocking Value of Indonesia’s Digital Economy to Foster 8% Sustainable Growth’, Prasasti memetakan 17 sektor terdigitalisasi menggunakan metodologi OECD–ADB dan menyoroti ekosistem digital terbesar di Indonesia, GoTo, tersebut sebagai studi kasus.

Prasasti memperkirakan bahwa skala ekosistem digital GoTo tumbuh 19% per tahun sejak 2020 dari yang nilainya Rp297,2 triliun menjadi Rp605,6 triliun pada 2024.

Kontribusi GoTo ke ekonomi nasional diestimasikan mencapai 2,2% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau setara dengan Rp480,72 triliun di 2024. Kontribusi ini dapat dilihat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perhitungan Prasasti menunjukkan kontribusi langsung ekosistem digital GoTo ke ekonomi nasional mencapai Rp355,3 triliun sedang kontribusi tidak langsungnya mencapai Rp125,4 triliun.

Kontribusi secara Regional

Keberadaan ekosistem GoTo tidak hanya memberikan kontribusi positif untuk ekonomi pada skala nasional saja tetapi juga di level daerah. Hasil studi lembaga riset tersebut menunjukkan beberapa Provinsi yang terdampak positif dengan keberadaan ekosistem GoTo adalah DKI Jakarta, Sumatera Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Barat.

Ekosistem GoTo juga memberikan dampak positif terhadap lapangan kerja Indonesia. GoTo disebut menciptakan lapangan kerja untuk 2,03 juta orang atau setara dengan 1,3% tenaga kerja Indonesia di tahun 2024.

“Ekosistem GOTO telah memberikan dampak signifikan dalam skala besar, menyediakan pendapatan yang stabil bagi berbagai segmen sekaligus menciptakan beragam peluang kerja di sektor-sektor utama, mendukung lebih dari 2 juta lapangan kerja dengan potensi pertumbuhan lebih lanjut,” tulis riset tersebut.

Selain lapangan kerja, GoTo memiliki andil dalam menurunkan angka kemiskinan. Perhitungan Prasasti dengan keberadaan ekosistem GoTo, angka kemiskinan di Indonesia dapat turun dari 9,03% menjadi 8,58% di 2024 atau membantu penurunan sebesar 0,45 poin persentase.

“Tingkat kemiskinan sebesar 9,03% berarti ada 25,4 juta penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan," menurut riset tersebut.

"Dampak GoTo berhasil mengurangi angka tersebut sebanyak 1,27 juta orang atau 0,45 poin persentase, menunjukkan bagaimana intervensi ekonomi digital melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan rumah tangga dapat secara efektif mengatasi tantangan kemiskinan baik di tingkat perkotaan maupun pedesaan,” tutup keterangan itu.