Paket September Menghadang Krisis

Image title
Oleh
10 September 2015, 19:28

KATADATA ? Pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan paket kebijakan ekonomi pada Rabu (9/9). Kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menggerakan ekonomi nasional di tengah ancaman krisis ekonomi global. Paket kebijakan yang kemudian disebut "Paket September" ini, dihimpun pemerintah setelah melalui diskusi dengan pelaku usaha, 17 kementerian/lembaga negara, 12 ekonom dan 19 dekan fakultas ekonomi.

Melalui paket kebijakan ini, pemerintah berharap bisa mempercepat penyerapan anggaran, menjaga stabilitas harga, menekan biaya logistik, memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan, mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan investasi, menambah cadangan devisa dan memberikan kepastian aturan bagi pelaku usaha. Kebijakan ini juga akan mengatur perbaikan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peran pemerintah daerah akan diperkuat dalam hal diskresi penyelesaian hambatan dan hukum.  

Kebijakan juga akan memproteksi keberlangsungan industri dalam negeri terhadap dampak negatif perdagangan bebas (Free Trade Agreements/FTA). Langkah teknis yang akan dilakukan diantaranya, pemerintah akan membatasi impor barang sejenis, mempercepat proses ekspor-impor, dan mengurangi beban impor untuk barang modal.

Paket September menjadi paket pertama yang dikeluarkan pemerintah dari tiga paket kebijakan yang ada. "(Paket kebijakan) tahap kedua diluncurkan Minggu keempat September. Selanjutnya lagi nanti menyusul pada Oktober," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (9/9). 

Analis Bank Himpunan Saudara Rully Nova menyatakan bahwa, paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini sebagai penanganan ekonomi untuk jangka menengah-panjang. Menurutnya, pemerintah ingin memperbaiki kinerja ekspor di tengah harga komoditas yang anjlok. Pemerintah pun melarang pengusaha untuk ekspor barang mentah. "Saat ini ekspor agak tertahan sebab industri berada dalam masa peralihan untuk mengolah barang mentah. Tapi ke depan akan bagus," kata Rully.

Reporter: Leafy Anjangi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami