Mengapa Akuisisi Freeport Penting
Divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya menemui titik terang setelah PT Inalum, Rio Tinto, dan Freeport McMoran Inc (FCX) menandatangani perjanjian pendahuluan berbentuk Head of Agreement (HoA). Keputusan untuk mengakuisisi Freeport merupakan hasil berbagai pertimbangan yang terukur.
Dari sisi keuntungan jangka panjang, pemerintah berpotensi mendapatkan penerimaan yang cukup besar dari pajak penghasilan (PPh) hingga royalti. Untuk PPh misalnya, potensi penerimaannya mencapai US$ 822 juta sampai dengan 2041. Freeport juga masih memiliki cadangan emas dan tembaga bawah tanah yang berlimpah.
Selain itu, pemerintah mendapatkan biaya akuisisi yang lebih rendah ketimbang harga yang ditawarkan Freeport. Harga akuisisi untuk 51,2 persen saham disepakati US$ 3,85 miliar. Itu sudah termasuk 40 persen participating interest (PI) Rio Tinto dan saham Indocopper. Sedangkan untuk 40 persen saham yang ditawarkan Freeport nilainya US$ 7,6 miliar. Pertimbangan lainnya ialah keberlangsungan ekonomi di Papua yang terancam jika Freeport berhenti beroperasi.