Posisi Jokowi Menguat di DPR
KATADATA - Posisi pemerintahan Joko Widodo semakin menguat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyusul bergabungnya Partai Amanat Nasional dalam koalisi pemerintah.
Dukungan telah dideklarasikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, di Istana Negara pada Rabu, 2 September 2015. Keputusan PAN membuat suara Koalisi Indonesia Hebat bertambah 9 persen, dari 37% (207 kursi) menjadi 46% (255 kursi).
Dengan komposisi tersebut, KIH mengungguli jumlah kursi Koalisi Merah Putih yang menguasai 43% (243 kursi). Itupun belum dikurangi jumlah suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terbelah dalam dua kubu koalisi (KIH dan KMP).
Selain mengubah peta politik di Senayan, masuknya PAN telah memicu spekulasi adanya rencana reshuffle kabinet untuk kedua kalinya pada Oktober atau akhir tahun ini. Spekulasi semakin menguat ketika Majelis Penasihat Partai PAN, Soetrisno Bachir, kerap mengunjungi Jokowi di Istana Negara.
Namun demikian, isu tersebut telah dibantah oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Menurut dia, belum ada pembicaraan di istana mengenai rencana reshuffle. “Sampai saat ini tidak ada (pembicaraan soal itu). Tidak ada,” ujar Teten.