Menghirup Cuka Sembuhkan Covid-19?
Beberapa unggahan yang dibagikan berulang kali di Facebook dan TikTok mengklaim bahwa menghirup cuka dapat menyembuhkan Covid-19. Caranya dengan meneteskan cuka ke handuk lalu dilekatkan ke hidung dan dihirup berkali-kali.
Namun berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, cara pengobatan itu tidak benar. Dokter spesialis pengobatan pernapasan Pantai Hospital Kuala Lumpur Helmy Haja Mydin mengatakan, menghirup cuka berpotensi membahayakan kesehatan secara langsung maupun tidak langsung.
Helmy mengatakan, bahaya kesehatan secara langsung yakni karena cuka mengandung asam asetat yang jika terhirup dapat merusak saluran udara, rongga mulut, kerongkongan, bahkan mata. Sedangkan, bahaya kesehatan secara tak langsung yakni dapat menunda mendapatkan pengobatan yang tepat dan berpotensi mengancam jiwa.
Menurut GOV.UK, komponen utama cuka mengandung 4-18% asam asetat. Zat ini digunakan sebagai pengawet makanan dan tambahan makanan. Sejumlah besar asam asetat digunakan untuk membuat produk seperti tinta untuk pencetakan tekstil, pewarna, bahan kimia fotografi, pestisida, obat-obatan, karet dan plastik. Zat ini juga digunakan di beberapa produk pembersih rumah tangga seperti untuk menghilangkan kerak kapur.
“(Klaim) cuka dalam pengobatan Covid-19 tidak berdasar. (Tidak ada) data meyakinkan yang dapat diandalkan untuk mendukung klaim ini,” ujar dokter penyakit menular Selayang Hospital Malaysia Anuradha P. Radhakrishnan dikutip dari AFP, Rabu 13 Oktober 2021.
Maka dari itu, metode pengobatan Covid-19 harus mengikuti pedoman kesehatan dan medis yang sesuai. Kunjungi situs-situs resmi dari pemerintah dan badan kesehatan lainnya untuk mengakses berbagai informasi terkait cara pengobatan corona.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan