Badai PHK Startup Belum Berlalu

Amelia Yesidora
23 November 2022, 18:43

Sejumlah perusahaan rintisan teknologi atau startup di tanah air melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Gelombang PHK ini tidak hanya menerpa startup kecil, tapi juga terjadi pada startup unicorn seperti Shopee dan GoTo.

Gelombang PHK ini tidak terhindarkan. Penyebabnya, startup-startup tersebut tengah menghadapi fenomena yang dikenal sebagai bubble burst. Fenomena ini disebabkan perusahaan kesulitan memperoleh pendanaan baru, sementara skema bisnis lama dinilai tidak lagi menjanjikan. 

Kondisi ini mengakibatkan muncul masalah keuangan (cashflow). Salah satu cara paling cepat mengatasinya adalah dengan mengurangi jumlah karyawan. Biasanya langkah ini dilakukan secara bersamaan dalam waktu dekat. Selain itu langkah yang dilakukan perusahaan dengan mengubah model bisnis. 

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro memperkirakan, gelombang PHK ini akan berlangsung hingga tahun depan. Penyebabnya adalah adanya tekanan yang dihadapi startup, seperti penurunan pendapatan, adanya dorongan untuk untung, serta sulitnya memperoleh pendanaan.

Dia pun menyarankan beberapa cara efisiensi yang bisa dilakukan startup, seperti mengurangi alokasi pemasaran, mengurangi peluncuran fitur produk, serta menunda ekspansi. 

(Baca: Menghadapi Ancaman “Zombie Unicorn” di Indonesia)

“Kami para investor meski prihatin dengan dampak PHK ke karyawan maupun ke ekonomi, dapat memahami mengapa PHK dilakukan,” ujar Eddi kepada Katadata.co.id, pada 18 November 2022 lalu.

Pandangan serupa disampaikan Co-founder cum Managing Partner Ideosource dan Gayo Capital, Edward Ismawan Chamdani. Dia menyampaikan bahwa PHK mungkin akan terjadi hingga tahun depan karena adanya investor winter.

Istilah investor winter ini adalah sebuah keadaan dimana penanam modal berhati-hati dalam memberi pendanaan. Akibatnya, startup pun lebih sulit memperoleh dana segar.

“Tendensi konsolidasi, dalam arti menyisir produk dan jasa yang ada terkait kontribusi ke perusahaan, akan menentukan pada pengurangan karyawan lagi atau tidak,” ujar Edward.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami