Kelas Menengah Dihantui Biaya Pendidikan Semakin Mahal

C. Bregas Pranoto
Oleh C. Bregas Pranoto - Tim Publikasi Katadata
27 Februari 2025, 15:15

Survei Katadata Insight Center (KIC) menyebutkan bahwa terkait pendidikan, kelas menengah Indonesia sebetulnya mengkhawatirkan keterjangkauan biaya pendidikan pada masa mendatang.

Kelas menengah sebetulnya sangat menginginkan anak-anaknya mendapatkan akses pendidikan secara layak hingga perguruan tinggi. Mengutip KIC, 96,8 persen kelas menengah mengharuskan anaknya lulus jenjang universitas.

Faktor ekonomi menjadi pertimbangan utama orang tua warg kelas menengah mengharuskan anak-anaknya minimal bergelar sarjana. Alasan terbanyak, para ortu ingin anak mereka bisa mendapatkan pekerjaan layak, mendapatkan penghasilan layak, dan lebih sukses secara fiansial. 

Saat ini, proporsi kelas menengah di Indonesia berada di titik terendah sejak 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk kelas menengah turun dari 57,3 juta orang (2019) menjadi 47,9 juta orang (2024). Padahal, semestinya proporsi kelas menengah tumbuh seiring tren laju PDB.

Katadata Insight Center menekankan, laporannya bertajuk Kelas Menengah Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi bukan untuk menjawab pertanyaan, “apa yang menyebabkan penyusutan kelas menengah?”. Riset ini fokus mengeksplorasi kebutuhan dan persepsi kelas menengah yang mungkin berubah dalam menghadapi dinamika yang ada.

Pembahasan lebih komprehensif seputar kelas menengah ini bisa disimak melalui laporan KIC di sini. Survei ini dilakukan secara daring dengan menargetkan responden di 10 kota besar di Indonesia.Terdapat 472 responden terlibat di dalamnya. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami