INFOGRAFIK: Tergerusnya Nilai Saham BUMN Kakap Anggota Danantara
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani resmi mengumumkan struktur lengkap pengurus Danantara. Dia menyebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menunjukkan tren positif setelah struktur Danantara diumumkan.
“Kalau dilihat memang tadi pagi turun. Sekarang pas pengumuman Danantara justru naik kok. Terakhirnya, trennya positif setelah pengumuman (struktur) Danantara,” kata Rosan, Senin, 24 Maret.
IHSG memang sempat anjlok hingga 4,45% ke level 5.979 pada sesi pertama Senin, 24 Maret pagi. Meski sudah rebound, IHSG masih ditutup di zona merah, turun 1,55% ke level 6.161,22 pada sore usai pengumuman struktur Danantara.
Sentimen negatif Danantara kerap disebut sejumlah analis pasar saham sebagai salah satu penyebab anjloknya bursa saham dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya karena figur-figur Danantara yang dinilai tidak cukup kuat di mata investor, termasuk keraguan masalah tata kelola dan tata laksana Danantara.
Mayoritas kinerja saham BUMN anggota awal Danantara tercatat mengalami penurunan setidaknya sejak Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pembentukan Danantara sekaligus melantik Kepala Danantara pertama, Muliaman Darmansyah Hadad, pada 21 Oktober 2024 lalu.
Saat itu, tujuh BUMN dengan aset jumbo diumumkan akan menjadi pionir peleburan ke dalam Danantara. BUMN ini adalah BRI, Mandiri, dan BNI dari sektor perbankan, grup Telkom Indonesia dari sektor telekomunikasi, holding MIND ID dari sektor pertambangan, dan Pertamina serta PLN dari sektor energi dan ketenagalistrikan.
Hingga Danantara akhirnya resmi diluncurkan pada 24 Februari lalu, mayoritas saham anggota awal Danantara terus anjlok, tercuram pada sektor perbankan, terutama Bank Mandiri. Pada 24 Maret, saham Mandiri ditutup di level 4.460, turun 35,6% sejak akhir September 2024.
Kapitalisasi pasar mayoritas emiten juga terjun bebas. Dari akhir September 2024 hingga 24 Maret lalu saat Rosan Roeslani mengumumkan struktur lengkap pengurus Danantara, kapitalisasi BRI misalnya sudah anjlok 27,36% dari Rp745,7 triliun menjadi Rp541,6 triliun.
Penurunan tercuram juga tercatat terjadi pada kapitalisasi pasar Mandiri yang turun 36,24% dari Rp646,3 triliun menjadi Rp412,1 triliun.