8 Pahlawan Wanita yang Patut Kita Teladani

Siti Nur Aeni
30 November 2021, 19:09
Potret R.A. Kartini, salah satu pahlawan wanita di Indonesia
AnTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Potret R.A. Kartini, salah satu pahlawan wanita di Indonesia

Hari Kartini kerap diperingati setiap tanggal 21 April, tujuannya untuk mengenang jasa salah satu pahlawan wanita di Tanah Air, R.A. Kartini. Namun, R.A. Kartini bukanlah satu-satunya pahlawan wanita di Indonesia. Masih ada beberapa perempuan tangguh yang ikut berjuang demi bangsa ini dengan caranya masing-masing. Mengutip dari berbagai sumber, berikut nama pahlawan wanita yang perlu Anda ketahui.

1. R.A. Kartini

Nama R.A. Kartini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Hari lahirnya bahkan dijadikan sebagai hari libur nasional. Perjuangannya untuk menyetarakan derajat perempuan, membuat namanya selalu dikenang.

Menurut Jurnal Seuneubok Lada 2(1), Raden Ajeng Kartini atau Raden Ayu Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1897. Kartini lahir dari keluarga ningrat, ayahnya seorang bupati, sedangkan ibunya merupakan priyayi yang dihormati.

Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga terpelajar, Kartini mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkenalan dengan banyak perempuan Eropa. Kartini kagum dengan cara berfikir perempuan Eropa.

Dari situlah pahlawan wanita satu ini berkeinginan memajukan perempuan pribumi, di mana saat itu berada pada status sosial yang rendah. Kartini kemudian berjuang agar status sosial perempuan Tanah Air bisa setara dengan kaum laki-laki masa itu.

Berkat perjuangannya tersebut, R.A. Kartini disebut sebagai pahlawan emansipasi wanita. Dia juga menjadi pahlawan kemerdekaan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan pada 2 Mei 1964.

2. Laksamana Keumalahayati

Pahlawan nasional wanita lainnya yaitu Laksamana Malahayati. Beliau merupakan pahlawan dari Aceh. Dalam sebuah publikasi di Acehprov.go.id, disebutkan bahwa Keumalahayati merupakan putri dari Laksamana Mahmud Syah.

Kakek dari garis ayah yaitu Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang pernah memimpin Aceh tahun 1530 – 1539. Dari sinilah Anda bisa mengetahui bahwa pahlawan wanita ini juga merupakan keturunan bangsawan seperti R.A. Kartini.

Melalui pendidikan yang dimilikinya, Keumalahayati beserta suaminya terjun dalam setiap pertempuran laut melawan Portugis. Keberanian yang dimilikinya membuat Keumalahayati pantas disebut sebagai pahlawan wanita.

3. Rangkayo Rasuna Said

Pahlawan wanita Indonesia lainnya yaitu Rangkayo Rasuna Said. Mengutip buku 7 Tokoh Nasional Sumatera Barat di Bidang Pendidikan dan Pers, Rasuna Said merupakan perempuan yang lahir di Desa Panyinggahan Maninjau, Agam, Sumatera Barat pada 14 September 1910.

Dia merupakan putri dari seorang aktivis pergerakan dan pengusaha di Sumatera Barat. Sebagai anak dari keluarga terpandang, Rasuna Said mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan dengan baik.

Berbekal pendidikan yang dimilikinya, Rasuna Said tergerak untuk berjuang dalam bidang pendidikan. Dia pernah menjadi pengajar di Sekolah Diniah Putri dan turut memberikan pendidikan politik kepada murid-muridnya.

Tak hanya itu, Rasuna juga membuka Kursus Pemberantasan Buta Huruf dengan nama, Sekolah Menyesal. Setelah itu, Rasuna Said membuka Sekolah Thawalib di Padang, mengajar di Sekolah Thawalib Puteri, dan menjadi pemimpin di Kursus Putri dan Kursus Normal di Bukittinggi.

Perjuangan lainnya yang dilakukan Rasuna yakni di bidang politik. Dia pernah tergabung dalam organisasi Sarekat Rakyat dan Persatuan Muslimin Indonesia. Keberaniannya dalam berpendapat melalui sebuah pidato, membuatnya pernah merasakan kehidupan di penjara selama satu tahun dua bulan di Semarang.

Keikutsertaannya dalam organisasi juga masih berlanjut sampai di masa penjajahan Jepang. Bahkan, setelah Indonesia merdeka, Rasuna turut aktif diparlemen sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

4. Martha Christina Tiahahu

Mengutip dari buku Maluku Manise, Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan wanita Indonesia yang berasal dari Pulau Nusalaut. Martha Christina lahir di Desa Abubu, Pulau Nusalaut. Ayahnya merupakan seorang kapitan yang berperan dalam perjuangan Pattimura.

Sebagaimana ayahnya, Martha Christina juga seorang pejuang. Pahlawan wanita cantik ini berjuang saat usianya masih sangat muda, yakni 17 tahun. Martha hadir dalam pertemuan di Saparua yang menjadi awal perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...