Tak Hanya Indonesia, Beberapa Negara Ini Punya Tradisi Mudik Tahunan

Perayaan Idulfitri di Indonesia kerap dikaitkan dengan momentum mudik. Jelang perayaan umat muslim tersebut, sebagian besar masyarakat yang tinggal di ibu kota akan bersiap kembali ke kampung halaman untuk bertemu keluarga.
Besarnya antusias masyarakat untuk kembali ke kampung kelahiran tersebut juga tak lepas dari pengawasan pemerintah. Beragam aturan lalu lintas disiapkan untuk mempermudah sekaligus memperlancar arus mudik masyarakat. Selain itu, beragam fasilitas juga diberikan, mulai dari layanan kesehatan, patroli di jalur mudik, hingga mudik gratis.
Aktivitas mudik memiliki tujuan utama menjalin silaturahmi, dengan berkumpul bersama keluarga. Di sisi lain, tradisi mudik juga mampu mendorong pemerataan ekonomi daerah. Itu didukung arus perputaran uang dan konsumsi yang meningkat, yang dilakukan masyarakat kota saat pulang kampung ke daerah.
Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan alias Balitbang Kemenhub, diperkirakan ada 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
Jumlah pemudik terbanyak diperkirakan berasal dari Jawa Timur, yakni 14,6 juta orang. Angka itu setara dengan 17,1% dari total jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini.
Jabodetabek menempati peringkat kedua dengan perkiraan jumlah pemudik 14 juta orang atau sekitar 16,4% dari total pemudik.
Kemudian sebanyak 12,1 juta orang pemudik diprediksi berasal dari Jawa Tengah, 9,2 juta pemudik dari Jawa Barat, dan 4 juta pemudik dari Sumatera Utara.
Menariknya, tradisi pulang kampung alias mudik tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara di dunia juga memiliki tradisi mudik besar-besaran yang dilakukan minimal setahun sekali. Merangkum berbagai sumber, berikut tradisi mudik yang terjadi di beberapa negara.
Malaysia
Negeri jiran satu ini memiliki kemiripan dengan Indonesia, di mana banyak penduduk Malaysia juga memeluk agama Islam. Alhasil, saat Idulfitri banyak warga melayu yang melakukan aktivitas mudik, atau lebih dikenal dengan istilah “Balik Kampung”.
Umumnya, aktivitas mudik dilakukan warga jiran yang tinggal di Kuala Lumpur. Sebaran mudik terjadi ke sejumlah wilayah utara ataupun selatan Semenanjung Malaysia.