Harga Emas Berpeluang Kembali Naik ke US$ 1.900, Kapan Waktunya?

Intan Nirmala Sari
21 Juni 2021, 21:35
harga emas
Arief Kamaludin | Katadata

Tren penurunan harga emas global diprediksi masih akan berlanjut dalam waktu dekat. Namun, untuk proyeksi hingga akhir tahun, harga masih berpeluang kembali ke level US$ 1.900 per troy ons.

Analis PT SolidGold Berjangka Sunarti Sabir mengatakan, ketika harga emas global turun ke level US$ 1.700 per troy ons, emas akan dianggap oversold (jenuh jual). “Saat itulah, banyak investor yang akan tertarik membeli emas dan memicu rebound menuju US$ 1.800 per troy ons, bahkan US$ 1.900 per troy ons hingga akhir 2021,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (21/6).

Advertisement

Sunarti menjelaskan, harga emas global anjlok sekitar 6% pekan lalu, nyaris menjadi yang terburuk karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disertai sinyal Bank Sentral AS (The Fed) untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya.

Pada akhir pertemuan kebijakan moneter Kamis (17/6) dinihari, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0%-0,25%. Namun, bank sentral juga mengisyaratkan rencana kenaikan suku bunga sebanyak dua kali di 2023.

Proyeksi tersebut lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, di mana mayoritas anggota Federal Open Market Commettee (FOMC) memproyeksikan kenaikan baru akan terjadi 2024. “Kebijakan tersebut menyebabkan Indeks US$ melambung hingga menyentuh angka 92.38, tertinggi dalam 2 bulan,” ujarnya.

Selain itu, dalam proyeksi suku bunga (dot plot) terbaru, sebanyak 7 anggota FOMC memproyeksikan suku bunga acuan bisa naik pada 2022. Syaratnya, jika data ekonomi AS semakin membaik. Sedangkan untuk potensi tapering atau pengurangan besaran stimulus, FOMC tidak memberi kepastian, tetapi mengisyaratkan akan membicarakannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement