Dampak PPKM, Ramayana Pangkas Target Kenaikan Pendapatan Jadi 10%

Intan Nirmala Sari
10 September 2021, 20:10
Ramayana, Saham Ramayana
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Sejumlah warga memilih baju lebaran di Ramayana Plaza Andalas Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/5/2021). Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pusat perbelanjaan yang memiliki kapasitas 4.000 orang tersebut membatasi pengunjung yang datang hanya boleh 2.000 orang dan tetap memberlakukan protokol kesehatan.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memangkas proyeksi pertumbuhan penjualan akhir tahun ini dari 15% menjadi 10%. Kondisi tersebut dilakukan karena mempertimbangkan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

Plt. Direktur Keuangan Ramayana Lestari Sentosa Andreas Lesmana mengatakan, di awal tahun perusahaan optimistis untuk memasang target penjualan tumbuh 15% di akhir 2021. Namun, meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di kuartal II-2021 memaksa pemerintah untuk memberlakukan PPKM dan menekan kinerja perusahaan dengan kode saham RALS tersebut.

“Kondisi itu sampai mengharuskan kami menutup beberapa gerai, sehingga target 15% agak meleset. Akhirnya kami estimasikan pertumbuhan penjualan 10% dengan pertimbangan kondisi Covid dan regulasi pemerintah,” kata Andreas dalam paparan public expose (pubex), Jumat (10/9).

Meskipun begitu, sepanjang periode Januari-Juni 2021 perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebanyak 16,5% menjadi Rp 1,71 triliun. Kinerja positif tersebut berhasil mendorong laba bersih Ramayana naik 2.471% secara year on year (yoy) menjadi Rp 137,82 miliar.

Di sisa 2021, manajemen RALS memastikan akan terus mengoptimalkan penjualan secara online. Untuk mengoptimalkan penjualan secara daring, Ramayana juga menjalin kerja sama dengan beberapa e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli.com, JD ID, dan lain-lain. Per Juni 2021, kontribusi penjualan Ramayana melalui e-commerce baru 0,8% terhadap total pendapatan perusahaan.

“Kami targetkan kontribusi pendapatan dari e-commerce bisa 2% dari total pendapatan perusahaan,” ujarnya.

Secara umum, pendapatan utama RALS masih ditopang dari penjualan produk department store dan supermarket secara offline. Untuk itu, manajemen berkomitmen untuk tidak menutup gerainya di sisa akhir tahun ini.

Hingga Juni 2021, Ramayana memiliki 102 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Sepanjang semester I-2021 terdapat dua gerai baru yang dibuka, berlokasi di Pekanbaru dan Tangerang. Pada periode yang sama, RALS juga menutup 6 gerai di Pasar Baru, Kramatjati, Pondok Gede, Tebet, Palembang, dan Jembatan Merah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...