Autopedia, Lelang Mobil Raksasa Triputra Group dan Saham Merahnya

Amelia Yesidora
23 Februari 2022, 14:20
autopedia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Pengunjung melihat mobil-mobil yang dipamerkan saat pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Autopedia Sukses Lestari, cucu usaha konglomerat Theodore Permadi Rachmat, resmi menjadi emiten ketiga yang melantai di Bursa Efek Indonesia alias BEI tahun ini. Anggota Triputra Group itu mencatatkan saham perdananya pada 25 Januari 2022 dengan kode saham ASLC. 

Sebagai informasi, Autopedia merupakan perusahaan lelang otomotif di bawah naungan taipan yang akrab disapa Teddy Rachmat. Autopedia menjadi salah satu balai lelang otomotif dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Di mana, rata-rata jumlah buyer mencapai 30 ribu per tahun, dan nilai Gross Merchandise Value (GMV) mencapai Rp 5 triliun. 

Dalam penawaran saham perdana (initial public offering) alias IPO, Autopedia menawarkan 20 % dari total saham perusahaan atau 2,54 miliar lembar saham. Adapun harga penawarannya Rp 256 per lembarnya. Melalui aksi korporasi ini, saham ASLC berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 652,61 miliar. 

Rencananya, sebanyak 64,71 % dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja usaha baru ASLC, yaitu Caroline.id yang baru beroperasi  3 Januari 2022. Sisanya, sebesar 35,28 % akan digunakan untuk melunasi pinjaman ASLC kepada perusahaan induk, yaitu ASSA senilai Rp 225 miliar.

Saham Autopedia

Melansir data RTI Business, saham ASLC terpantau mengalami penurunan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 25 Januari. Pada penawaran perdana, harga saham Autopedia sempat ditutup naik ke Rp 320 per lembar.

Hingga, Selasa (23/2) harga saham ASLC ditutup pada zona merah, yakni Rp 258 per lembar. Alhasil, hampir sebulan terakhir saham ASLC sudah terkoreksi 19,4 % dari level penutupan perdananya yakni Rp 320 per saham. Sementara, jika merunut kinerja sepekan terakhir, harga saham Autopedia masih menunjukkan tren penurunan sekitar 5,8 %. 

Pemegang terbesar saham Autopedia saat ini adalah Adi Sarana Armada alias ASSA. Di mana, induk perusahaan dari Autopedia itu menguasai 77,6 % saham atau setara 9,8 miliar lembar saham. Di posisi kedua, publik memegang 20 % saham ASLC atau setara 2,5 miliar lembar saham.

Adapun untuk posisi ketiga hingga kelima, saham ASLC dikuasai tiga orang dengan porsi masing-masing 0,8 %, yakni oleh Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Jany Chandra, dan Hindra Tanujaya. 

Ketiga pemegang saham ini juga memegang jabatan penting di holding Adi Sarana. Prodjo adalah komisaris dari ASLC sekaligus presiden direktur dari ASSA, sementara Jany Chandra dan Hindra Tanujaya adalah direktur ASSA.

Perjalanan Bisnis Autopedia 

Autopedia Sukses Lestari merupakan anak perusahaan Adi Sarana Armada atau ASSA, yakni perusahaan penyewaan dan sewa guna tanpa hak atas kendaraan, yang berdiri sejak 2003.

Sementara, ASSA sendiri merupakan bagian dari Triputra Group yang bergerak di berbagai sektor usaha seperti agribisnis, manufaktur, pertambangan, hingga perdagangan. 

Awalnya, Autopedia Sukses Lestari bernama Adi Sarana Lelang, dan didirikan pada 18 November 2013 di Jakarta Utara. Sesuai dengan namanya, Adi Sarana Lelang bergerak dalam bisnis jasa lelang dengan nama BidWin dari pertengahan 2014 hingga awal 2019. Hingga tahun 2019, BidWin menjadi perusahaan lelang terbesar ketiga di Indonesia dengan 10 titik cabang di berbagai kota. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...