6 Fakta Baru yang Diungkap Saksi di Sidang, Beda dari BAP Ferdy Sambo

Ira Guslina Sufa
8 November 2022, 06:48
Ferdy Sambo
Katadata/ Wahyu Dwi Jayanto
Ferdy Sambo di hadapan orangtua dan keluarga alm Yoshua, pada persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11).

Sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sejumlah saksi dihadirkan untuk mengungkap peristiwa seputar kematian dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal. 

Senin (7/11) kemarin lima orang saksi dihadirkan ke persidangan. Mereka adalah Ahmad Syahrul Ramadhan selaku sopir ambulans yang membawa jenazah Yosua, Bimantara Jayadiputro  selaku perwakilan provider PT. Telekomunikasi Seluler bagian officer security and Tech Compliance Support, serta Viktor Kamang selaku Legal Counsel pada provider PT. XL AXIATA. Juga ada aksi ahli kesehatan Nevi Afrilia serta Ishbah Azka Tilawah

Dalam persidangan para saksi memberi keterangan yang berbeda dengan apa yang telah disampaikan Ferdy Sambo melalui Berita Acara Pemeriksaan. Selain itu, keterangan saksi ini juga mengungkap hal baru yang sebelumnya tidak termuat dalam dakwaan jaksa. 

 Berikut fakta baru yang diungkap oleh saksi dalam persidangan untuk terdakwa Bharada E, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal. 

1. Ferdy Sambo Tak Jalani Swab di Hari Kematian Brigadir J 

Berdasarkan keterangan saksi ahli kesehatan Nevi Afrilia serta Ishbah Azka Tilawah, Ferdy Sambo tidak tes swab PCR di hari kematian Yosua. Dari keterangan Nevi, yang melakukan tes swab PCR pada tanggal 8 Juli 2022  hanya Putri Candrawati, Susi, Nofriansyah Yosua Hutabarat, dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

"Siapa duluan (tes swab PCR)?" tanya hakim.

"Bu Putri, Susi, Yosua, terakhir Richard," kata Nevi. 

Hakim lalu menanyakan apakah Sambo saat itu ikut menjalani tes, namun Nevi tidak melihat mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri tersebut. 

"Tidak ada. Tidak," kata Nevi. 

Sementara itu, saksi tenaga kesehatan lainnya, Ishbah Azka Tilawahz, mengatakan Ferdy Sambo melakukan tes swab PCR di Mabes Polri sehari sebelum peristiwa yang menewaskan Yosua. 

"Bapak FS sama bapak Daden," jawab Ishbah. 

Sebelumnya, Ferdy Sambo sempat beralibi dirinya sedang menjalani tes swab PCR saat tewasnya Yosua. Keterangan paling awal Polri saat kasus ini muncul adalah ada tembak menembak antara Yosua dengan Richard saat Sambo tes. 

2. Jenazah Brigadir J Penuh Darah dan Masih Memakai Masker 

Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir ambulans yang mengangkut jenazah Brigadir J mengatakan saat pertama kali melihat jenazah Yosua, kondisinya terlentang berlumuran darah. Ia kemudian diminta untuk memeriksa nadi jenazah yang sudah tergeletak di samping tangga. 

“Saya periksa pakai sarung tangan karet Yang Mulia. Saya bilang 'udah gak ada nadinya', saya bilang, 'izin pak sudah tidak ada', lalu dibilang 'pasti mas?', 'Pasti pak'," kata Ahmad, saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir J Senin (7/11). 

Setelah itu, ia mengatakan dirinya diminta untuk mengevakuasi jenazah tersebut. Ahmad lalu meminta izin untuk mengambil kantong jenazah. Kantong jenazah itu sudah tersedia di mobil ambulans yang ia bawa.  

Menurut Ahmad, saat mengambil kantong jenazah itu ia diikuti oleh salah seorang petugas kepolisian. Tetapi Ahmad tak mengetahui nama petugas itu.  Saat kembali lagi ke dalam rumah, ia mengeluarkan kantong jenazah bertuliskan 'Korlantas Polri'. Menurut Ahmad, kantong jenazah itu tersedia di mobil karena ia selama ini sering membantu proses evakuasi kecelakaan dari kecelakaan dari Satlantas Jakarta Timur. 

Selanjutnya, ia mengatakan dirinya meminta bantuan untuk memasukkan jasad Yosua ke kantong jenazah tersebut. Ia dibantu oleh tiga hingga empat orang pada saat itu. 

Dari keterangan Ahmad, kondisi wajah jenazah Yosua digambarkan masih mengenakan masker, serta banyak darah. Ia tidak dapat memastikan darah tersebut berasal dari kepala atau dari genangan darah di sekitar jasad tersebut. Meski demikian, ia mengaku tahu ada luka tembak di dada Yosua, melihat kondisi dada jenazah yang bolong. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...