Begini Pesan Anne Hathaway untuk Pemerintah dan Pebisnis di Forum B20
Duta Persahabatan Organisasi Perempuan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UN Women, Anne Hathaway menyatakan pentingnya penghormatan atas hak perempuan. Menurut Anne partisipasi perempuan merupakan kekuatan besar untuk kemajuan suatu bangsa.
“Saya yakin Anda mengetahui bukti yang menunjukkan secara meyakinkan bahwa kesetaraan antara perempuan dan laki-laki membuat kita semua lebih aman, lebih bahagia, lebih sejahtera, dan lebih sukses,” ujar Anne saat memberikan pidato dalam B20 Indonesia Summit, Bali (14/11).
Menurut Anne perjuangan atas kesetaraan perempuan dalam berbagai bidang tidaklah mudah. Dengan situasi hari ini, ia memperkirakan kesetaraan perempuan baru bisa terwujud setelah 300 tahun. Ia menyebut, sampai hari ini masih banyak praktik ketidaksetaraan yang dialami perempuan di berbagai bidang.
“Saya harap kita semua setuju bahwa ini terlalu lama tiga abad [untuk mewujudkan kesetaraan],” ujar Anne.
Ia menyatakan komitmen untuk mewujudkan kesetaraan perempuan perlu terus diperjuangkan. Berbagai hambatan yang disebabkan oleh krisis global dan pandemi, menurut Anne menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Apalagi, pandemi telah memberikan dampak lebih berat kepada perempuan karena perempuan menjadi kelompok yang paling banyak terdampak.
Menurut Anne, selama pandemi ada banyak perempuan yang dipaksa untuk meninggalkan pekerjaan dengan alasan harus bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangga. Di sisi lain, pekerjaan perempuan mengurus rumah tangga dianggap masih sebagai pekerjaan domestik yang tidak bernilai.
Anne melanjutkan, selama pandemi banyak perempuan yang harus menginvestasikan waktu untuk merawat anggota keluarga. Perempuan juga telah menghibahkan lebih dari 512 miliar jam waktu selama pandemi untuk memberi perawatan di rumah tanpa dibayar.
“Kenyataannya adalah setiap orang akan membutuhkan perawatan di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun kita juga harus menyadari kenyataan bahwa cara perawatan yang diberikan dan dihargai saat ini tidak adil dan tidak sesuai,” ujar Anne.
Anne mengatakan, saat ini UN Women tengah menyusun langkah agar perawatan yang diberikan oleh perempuan di setiap rumah tangga bisa dihargai secara profesional. Ia berharap masyarakat menghilangkan paradigma bahwa urusan perawatan urusan domestik menjadi beban yang harus ditanggung perempuan secara cuma-cuma.
“Itu tidak adil, itu dipakai sekarang. Sekarang saatnya untuk mengakui sesuatu yang sangat, sangat salah,” ujar Anne.
Anne mendorong agar masyarakat dan pemerintah di berbagai negara proaktif menghormati hak perempuan untuk mendapat pekerjaan yang setara dan meninggalkan label perempuan sebagai perawat di rumah. Ia mendorong agar pemerintah dan masyarakat agar memberi kompensasi atas pekerjaan perawatan yang telah dilakukan perempuan di setiap rumah tangga.
“UN Women telah mengamati bahwa kepedulian yang diberikan perempuan perlu dihargai dengan baik dalam segala bentuknya. Ini akan menjadi mata rantai penting dalam membuka potensi perempuan dalam perekonomian dan masyarakat,” ujar Anne lagi.
Menurut Anne, UN Women telah mengusulkan tindakan praktis yang bisa diadopsi oleh pemerintah dan masyarakat. Ia mendorong pemerintah untuk mendukung layanan perawatan, alokasi pajak untuk perempuan, dan komitmen untuk menciptakan tempat kerja yang ramah keluarga, tersedianya jam kerja yang fleksibel dan cuti melahirkan yang dibayar dengan pantas.
“Ini adalah saat ketika kita harus segera bertindak tidak hanya memulihkan apa yang telah hilang bagi perempuan dan anak perempuan tetapi juga mengakhiri status quo berbahaya yang membuat ketidaksetaraan terus berkembang,” ujar Anne.
Anne mendorong agar pemerintah dari berbagai belahan dunia proaktif untuk melahirkan inovasi dalam dalam mengembangkan inklusivitas di dunia kerja yang lebih berpihak kepada perempuan. Ia mendorong agar dunia usaha mulai menempatkan perempuan di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
“Jadilah arsitek masa depan yang lebih baik dengan melakukan apa yang belum pernah dilakukan orang lain secara efektif sebelumnya. Prioritaskan wanita untuk kebaikan semua.” ujar Anne.