Soal Pelecehan, Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Hempas dan Ancam Putri

Ira Guslina Sufa
7 Desember 2022, 17:34
Ferdy Sambo
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kiri) memasuki ruangan menjelang menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, memaparkan pengetahuannya tentang pelecehan yang dialami oleh istrinya Putri Candrawathi. Menurut Ferdy Sambo dugaan pelecehan ia ketahui dari penjelasan sang istri. 

"Kurang lebih jam 23.00 WIB, saya ditelepon istri saya tanggal 7 [Juli} itu. Saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia. Istri saya menyampaikan, ‘Pah, Yosua berlaku kurang ajar kepada saya. Dia masuk ke kamar saya’,” ucap Sambo ketika menyampaikan kesaksian dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (7/12). 

Advertisement

Saat itu, Ferdy Sambo berada di Jakarta, sedangkan Putri Candrawathi berada di Magelang, Jawa Tengah. Putri di Magelang bersama terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, dan Brigadir J. Selain itu juga ada Susi selaku asisten rumah tangga. 

Mendengar ucapan Putri, Ferdy pun mempertanyakan apa yang dimaksud dengan perlakuan kurang ajar. Ia juga berpikir mengapa Yosua berani berlaku kurang ajar terhadap Putri Candrawathi. Akan tetapi, alih-alih menjelaskan, Putri Candrawathi justru meminta kepada Ferdy Sambo untuk tidak menelepon ajudan yang lain dan mengatakan bahwa dirinya akan kembali ke Jakarta pada keesokan harinya.

Sambo pun menawarkan untuk menjemput Putri ke Magelang. Namun, Putri kembali melarang Ferdy Sambo karena ia khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sana.

"Kalau gitu, saya minta polres untuk datang amanin kamu. ‘Sudah, Pah, saya takut. Nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua’,” ucap Ferdy Sambo ketika mengungkapkan lebih jauh mengenai obrolan antara dirinya dengan Putri Candrawathi melalui telepon.

Ketika Ferdy Sambo tetap memaksa untuk berangkat ke Magelang, Putri kembali melarang Ferdy Sambo dan mengatakan bahwa situasi di Magelang sudah tenang. Kuat Ma'ruf dan Ricky pun sudah tertidur di depan tangga. Akhirnya, Ferdy Sambo pun berpesan kepada Putri untuk menghubungi dirinya jika terjadi apa-apa.

Seusai menyampaikan kesaksian tersebut, hakim pun bertanya mengenai bagaimana reaksi Ferdy Sambo ketika Putri menghubungi dirinya.

"Saya kaget, Yang Mulia, karena tidak seperti biasa istri saya menelepon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu. Seperti tidak ingin kedengaran yang lain," kata Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo mengatakan bahwa usai menerima telepon dari Putri Candrawathi pada malam hari tanggal 7 Juli, dirinya bertemu dengan istrinya itu di rumah pribadi mereka di Jalan Saguling keesokan harinya. Dalam pertemuan tersebut, lanjut Sambo, Putri menceritakan bahwa di Magelang Yosua masuk ke kamar saat Putri dalam kondisi tertidur.

"Kemudian, tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia. Istri saya kemudian kaget, tetapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," kata Sambo.

Setelah menyampaikan ancaman tersebut, Sambo mengatakan Yosua memperkosa Putri Candrawathi yang saat itu sedang dalam kondisi sakit.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement