Kiprah Politik Sandiaga, Tinggalkan Gerindra Usai Moncer di Pilkada
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi pamit dari Partai Gerindra pada Minggu (23/4). Kepastian tersebut disampaikan Sandi melalui surat yang dititipkan melalui Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Menurut Sufmi, surat pengunduran diri akan diserahkan dan dibaca langsung oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia menyebut Gerindra mempersilakan Sandiaga menentukan pilihan politik dalam menghadapi pemilu dan pilpres 2024.
"Selanjutnya, Pak Sandi akan menempuh atau menjalani tugas-tugas baru di tempat lain," ujar Sufmi.
Kiprah Politik Sandiaga Uno
Di Partai Gerindra, Sandiaga sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina. Ia memulai pelabuhannya dalam dunia politik pada 2015 lalu. Bidikan pertamanya untuk meraih posisi pemimpin DKI Jakarta.
Pada pilkada DKI Jakarta 2017 ia berpasangan dengan Anies Baswedan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keduanya ditetapkan sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur terpilih periode 2017-2022 usai mengalahkan pasangan incumbent Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono bersama Sylviana Murni.
Belum genap dua tahun menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pasangan Anies, Sandi memutuskan untuk melenggang dalam kontestasi lainnya. Menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandi melaju sebagai salah satu kandidat pemilu 2019 lalu.
Pada saat itu, Prabowo meminta Sandi untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, karena, Kata Prabowo, agar dapat diterima oleh parpol koalisi pendukung lainnya. Pasalnya, kala itu keduanya baik Sandi maupun Prabowo merupakan bagian dari Gerindra. Adapun hasil akhir pada Pemilu 2019, pasangan Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Usai kekalahannya, pada 16 Oktober 2019 Sandi secara resmi mengumumkan kembalinya ke dalam struktur Partai Gerindra. Ia menempati jabatan yang sebelumnya ditinggalkannya yaitu Wakil Ketua Dewan Pembina, Berdasarkan SK dari Menteri Hukum dan HAM bernomor N.MH-18.HH.11.01/2020 jabatannya tersebut hingga periode 2025.
Dekat dengan PPP
Belakangan, Sandi santer diisukan akan memulai perjalanan baru di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dalam beberapa kesempatan, Sandi hanya meminta pihak-pihak yang menanyakan kepastian kabar tersebut untuk bersabar, lantaran menjunjung tinggi etika politik.
Pada Minggu (23/4) ia secara resmi menyatakan pamit dari Gerindra. Ia disebut-sebut akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.
Sebelumnya, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan pengumuman Sandiaga bergabung sebagai kader PPP menunggu pelepasan resmi Sandiaga dari Gerindra oleh Prabowo Subianto. Sandiaga menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden yang akan diusung PPP. Nama Sandi muncul sebagai kandidat calon presiden atau wakil presiden yang diusung pengurus daerah PPP.
Dalam sejumlah kesempatan Sandiaga mengatakan semua langkah politik yang akan diambil harus dalam bingkai politik yang saling menghormati dan memahami. Ia mengatakan politik kebangsaan harus dibangun dengan tetap menjaga silaturahmi. Meski begitu belum jelas apakah Sandi akan disodorkan menjadi cawapres Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo.
Sebelumnya elit Partai Keadilan Sejahtera sempat menyodorkan nama Sandiaga sebagai pendamping Anies Baswedan. Sedangkan Mardiono menyebut Sandiaga berpeluang disodorkan menjadi cawapres pendamping capres yang telah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo.